Orideknews.com, MANOKWARI – Asisten Ombudsman RI Perwakilan Papua Barat, Rosalina Selaya pada Jumat, (24/5/2019) menemui PT. PLN UP3 Manokwari.
Pertemuan itu guna mempertanyakan krisis listrik yang berdampak pada pemadaman bergilir dengan instens waktu pemadaman yang cukup lama yang terjadi diseluruh kota Manokwari 2 minggu terakhir.
Manager PLN UP3 Manokwari melalui Bidang Telekomunikasi, Sutrisno menyampaikan, krisis listrik terjadi akibat adanya defisit listrik 10-11 Mega Watt (MW), beban pelanggan di Manokwari sebesar 26 MW sedangkan kapastitas mesin yang dimiliki saat ini sebesar 14 MW di PLTD Sanggeng dan 1 MW di PLTD Prafi.
“Sebelumnya beban ini dibantu dengan adanya pasokan daya (suplay) dari PT. SDIC Papua Cement Indonesia. Namun, pada tanggal 11 Mei 2019 PT. SDIC Papua Cement Indonesia menyampaikan adanya pengurangan suplay karena kerusakan mesin dan tanggal 22 Mei 2019 PT. SDIC Papua Cement Indonesia kembali menyampaikan bahwa akibat adanya peningkatan produksi (produksi penuh) yang menyebabkan suplay hanya sebesar 2-4 MW,” kata Sutrisno.
Menurutnya, akibat desifit yang semakin tinggi inilah yang membuat luasan daerah pemadaman semakin tinggi dan intens waktu pemadaman yang semakin panjang.
