OridekNews.com, Manokwari, – Bakal calon Anggota DPD RI, Filep Wamafma mengungkapkan alasan ia memilih bertarung lagi di DPD RI Dapil Papua Barat.
Menurut Filep, sejumlah pekerjaan telah tuntas dikerjakan pada periode ini, diantaranya adalah pengesahan UU Otsus dan beberapa UU lainnya yang terkait kepentingan Papua.
“Sebagai orang yang terlibat secara langsung dalam penyusunan dan pengesahan sejumlah UU yang terkait Papua, maka sudah kewajiban saya untuk tetap menjadi Anggota DPD diperiode mendatang,” ungkap Filep usai mendaftar di KPU Provinsi Papua Barat, Kamis, (11/5/23).
“Tujuannya adalah agar kita mampu melakukan pengawasan dengan baik dan benar dan memastikan bahwa UU yang dibuat, mampu menjawab persoalan di Papua. Oleh sebab itu, dengan pengalaman saya diperiode ini, menjadi modal bagi saya, kembali terpilih lagi,” kata Filep lagi.
Dikatakan anggota Komite I DPD RI itu, pada periode satu tahun tersisa ini, maupun tahun 2024 nanti. Hal yang paling utama adalah dia harus membuktikan sebagai legislator atau Senator yang aktif saat ini, tetapi sebagai bakal calon. Harus memastikan, semua kebijakan yang berlaku di Papua tujuannya adalah untuk kepentingan rakyat dan daerah.
Selain itu, bagaimana DPD RI sebagai jembatan penghubung, mitra strategis oleh daerah, sebab Filep menilai, hubungan kerja antara DPD dan pemerintah daerah, belum berjalan dengan baik. Padahal, DPD adalah representatif dari pada daerah.
“Artinya kita adalah pejuang-pejuang daerah di Parlemen. Oleh sebab itu, diperiode kedua nanti, kita membangun sinergitas, karena Papua tidak dapat kita kerja sendiri, harus melibatkan semua stakeholder di daerah termasuk pemerintah di daerah,” tegasnya.
Filep optimis, pengalaman yang sudah ada, dan bukti kerjanya pada periode saat ini, akan mengantarkannya untuk periode yang akan datang.
“Saya optimis dan percaya bahwa rakyat Papua Barat tahu siapa yang berhak mewakili rakyat. Dan saya yakin bahwa, kualitas calon adalah objek standar utama, karena siapa pun wakil rakyat di pemerintah pusat, saya punya pengalaman yang sangat banyak,” tuturnya.
Filep lalu menyinggung oknum wakil rakyat jarang berbicara soal Papua dan masalah Papua, tidak ada yang bersuara dengan baik, bahkan tidak peduli dengan persoalan di Papua.
“Oleh sebab itu, bagi saya momen ini sangat baik, sangat penting untuk rakyat kita menentukan wakil-wakil rakyat itu dengan baik, biarlah wakil rakyat sebagai orang-orang benar-benar bekerja dengan totalitas untuk menjawab persoalan yang dialami oleh rakyat kita,” ucapnya.
View this post on Instagram
“Bayangkan saja bagaimana orang yang mewakili kita adalah orang-orang yang tidak punya kapasitas, bagaimana dia memperjuangkan rakyat sementara dia sendiri, tidak punya kapasitas atau kualitas ataupun pengalaman,” beber Filep lagi.
Ditegaskannya, bahwa saat ini bekerja di parlemen adalah tempat berkumpulnya orang-orang yang punya pengalaman, integritas dan kualitas. Sehingga siapapun orang Papua berkesempatan menjabat di Jakarta adalah mereka yang mempunyai standar jauh lebih daripada orang Jakarta.
“Jika wakil-wakil rakyat di Papua yang dukung di Jakarta tidak memiliki pengalaman, kualitas maka kita akan merendahkan harkat dan martabat wakil-wakil rakyat di Jakarta lagi. Saya telah memberikan standar itu di Jakarta hari ini, ketika saya mencalonkan diri di 2019, satu-satunya orang Papua yang dipercayakan oleh DPD untuk mendapatkan jabatan pimpinan di DPD,” pesan Filep. (ALW/ON)