Orideknews.com, Manokwari Selatan – Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Fransiscus Agustinus Wabia, Sp.PD, mengungkapkan sejumlah penyakit yang paling banyak ditemukan selama Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat di Kampung Siwi, Distrik Momiwaren, Kabupaten Manokwari Selatan, pada 13–14 Desember 2025.
Menurut dr. Frans, dari hasil pemeriksaan laboratorium dan keluhan pasien, kasus yang paling dominan adalah asam urat dan kolesterol tinggi. Kondisi ini diduga kuat berkaitan dengan pola makan masyarakat yang sering mengonsumsi makanan siap saji.
“Banyak warga terbiasa makan di warung, seperti ayam goreng, serta mengonsumsi daging hasil buruan seperti babi. Pola makan ini berpengaruh terhadap tingginya kadar asam urat dan kolesterol,” jelasnya.
Selain itu, keluhan nyeri otot dan tulang juga menjadi kasus yang paling sering ditemui. Hal tersebut berkaitan erat dengan aktivitas masyarakat yang sebagian besar bekerja sebagai petani dan berkebun.
“Kebun mereka jaraknya jauh, sehingga harus berjalan kaki cukup lama. Aktivitas fisik yang berat ini memicu keluhan pada otot dan tulang,” ujarnya.
Dalam pelayanan tersebut, tim PKB juga menemukan beberapa kasus infeksi saluran kemih, meski jumlahnya tidak banyak. Menurut dr. Frans, kasus ini umumnya disebabkan oleh pola kebersihan yang kurang baik.
“Setelah buang air kecil, kebersihan tangan dan cara membilas masih kurang higienis. Untuk perempuan, misalnya, cara membersihkan yang benar seharusnya dari depan ke belakang, bukan sebaliknya,” jelasnya.

Selain itu, ditemukan pula kasus anemia berat pada orang dewasa dengan kadar hemoglobin (Hb) yang rendah. Kondisi ini, kata dr. Frans, sebagian besar dipicu oleh kebiasaan mengonsumsi obat pereda nyeri secara mandiri dalam jangka waktu lama tanpa resep dokter.
“Karena sering mengalami nyeri akibat asam urat dan pegal-pegal, mereka mengonsumsi obat anti-nyeri terus-menerus. Akibatnya lambung bisa luka dan terjadi perdarahan, ditandai dengan buang air besar berwarna hitam,” ungkapnya.
dr.Frans menegaskan, konsumsi obat tanpa pengawasan medis dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan, terutama pada saluran pencernaan.
Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat kembali menggelar PKB di Kampung Siwi pada 12–14 Desember 2025 sebagai lanjutan pelayanan sebelumnya di Distrik Sururey, Kabupaten Pegunungan Arfak, pada 9–11 Desember 2025.
Kegiatan ini melibatkan dua dokter spesialis, yakni dr. Maria C.H. Warwe, Sp.A (Spesialis Anak) dan dr. Fransiscus Agustinus Wabia, Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam).
Selama dua hari pelayanan, tim PKB melayani ratusan warga dengan berbagai pemeriksaan kesehatan, meliputi pengecekan kolesterol, gula darah, dan asam urat, tes malaria, serta pengukuran tinggi dan berat badan, lingkar perut, dan lingkar lengan untuk menilai kondisi kesehatan dan status gizi. (ALW/ON).


