Kamis, Desember 18, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Anak Berobat Tanpa Pendamping hingga Anemia Remaja Warnai PKB Dinkes Papua Barat di Momiwaren

Orideknews.com, Manokwari Selatan – Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) yang digelar Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat di Kampung Siwi, Distrik Momiwaren, Kabupaten Manokwari Selatan, menemukan sejumlah persoalan kesehatan anak dan remaja yang berkaitan dengan kurangnya pengawasan serta pendampingan orang tua.

Dalam pelayanan tersebut, tim medis mendapati beberapa kasus anak yang mengalami kecelakaan, salah satunya akibat terkena petasan.

Dokter Spesialis Anak, dr. Maria C.H. Warwe, Sp.A, menilai kejadian tersebut kemungkinan dipicu oleh kurangnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas anak. Kesibukan orang tua membuat anak-anak bermain tanpa kontrol sehingga berpotensi mengalami kecelakaan yang tidak diharapkan.

Selain itu, dr. Maria mengungkapkan bahwa selama pelayanan berlangsung, banyak anak yang datang berobat tanpa didampingi orang tua. Kondisi ini menyulitkan tenaga medis dalam melakukan pemeriksaan dan wawancara medis secara menyeluruh.

“Kami agak kesulitan memeriksa dan melakukan wawancara karena anak-anak datang tanpa didampingi orang tua yang mengetahui betul riwayat dan kondisi kesehatannya. Ini menunjukkan masih kurangnya perhatian dan kepedulian keluarga terhadap anak yang sedang berobat,” ujarnya.

Ia menyatakan bahwa keluarga merupakan faktor utama dalam mendukung kesehatan anak, termasuk dalam memastikan keselamatan, pendampingan saat berobat, dan pemantauan tumbuh kembang.

Dalam pelayanan tersebut, tim PKB juga menemukan sejumlah remaja putri dengan kadar hemoglobin (Hb) rendah atau menderita anemia. Menurut dr. Maria, kondisi ini menjadi perhatian serius karena remaja putri merupakan calon ibu di masa depan.

“Jika anemia tidak ditangani dengan baik, ke depan mereka berisiko melahirkan anak dengan berat badan rendah dan masalah kesehatan lainnya,” jelasnya.

Ia menyebut, salah satu intervensi spesifik untuk mencegah stunting adalah pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri. Namun, masih banyak remaja yang tidak mengonsumsi tablet tersebut meskipun sudah dibagikan melalui sekolah atau puskesmas.

“Kebanyakan mereka tidak minum tablet tambah darah. Bisa jadi sudah menerima tapi tidak diminum, atau saat pembagian mereka tidak hadir sehingga tidak mendapatkannya,” katanya.

Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat kembali menggelar PKB di Kampung Siwi pada 12–14 Desember 2025 sebagai lanjutan pelayanan sebelumnya di Distrik Sururey, Kabupaten Pegunungan Arfak, pada 9–11 Desember 2025.

Kegiatan ini melibatkan dua dokter spesialis, yakni dr. Maria C.H. Warwe, Sp.A (Spesialis Anak) dan dr. Fransiscus Agustinus Wabia, Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam).

Selama dua hari pelayanan, tim PKB melayani ratusan warga dengan berbagai pemeriksaan kesehatan, meliputi pengecekan kolesterol, gula darah, dan asam urat, tes malaria, serta pengukuran tinggi dan berat badan, lingkar perut, serta lingkar lengan guna menilai kondisi kesehatan dan status gizi. (ALW/ON).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)