Kamis, Desember 18, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

PKB Dinas Kesehatan Papua Barat Tangani Kasus ISPA dan Kulit di Distrik Sururey

Orideknews.com, Pegaf – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat kembali menggelar Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) di Distrik Sururey, Kabupaten Pegunungan Arfak, pada 9–11 Desember 2025.

Pelayanan dipusatkan di Kampung Saugemeba dan Kampung Sururey, melibatkan dua dokter spesialis yakni dr. Maria CH Warwe, Sp.A (Spesialis Anak) dan dr. Fransiscus Agustinus Wabia, Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam).

Selama dua hari, tim PKB memberikan pelayanan kepada ratusan warga. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi cek kolesterol, gula darah, asam urat, tes malaria, serta pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, dan lingkar lengan untuk menilai kondisi kesehatan dan status gizi masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Alwan Rimosan, mengatakan bahwa PKB merupakan langkah pemerintah untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.

“Tujuan utama upaya pelayanan kesehatan adalah terselenggaranya pelayanan yang dapat dijangkau (accessible), terjangkau (affordable), dan bermutu (quality) untuk memastikan pembangunan kesehatan berjalan optimal,” ujar dr. Alwan.

Ia menegaskan, kegiatan PKB yang melibatkan dokter spesialis ini merupakan komitmen pemerintah untuk menghadirkan layanan kesehatan di daerah terpencil dan sangat terpencil.

Ia menyebut, keterlibatan dokter spesialis dalam PKB menjadi bentuk nyata komitmen Pemprov untuk mengatasi kesenjangan layanan di daerah 3T (tertinggal, terpencil, dan terisolasi).

Pelaksanaan PKB di Pegunungan Arfak mendapat dukungan penuh dari pimpinan daerah dr. Alwan juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Wakil Gubernur Mohamad Lakotani dan Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat atas arahan, dukungan kebijakan, serta fasilitasi sehingga kegiatan PKB dapat terselenggara dengan baik.

Sementara itu, Dokter spesialis anak, dr. Maria Warwe, menjelaskan, penyakit yang paling banyak ditemukan selama pelayanan PKB adalah infeksi saluran pernapasan (ISPA) serta penyakit kulit, terutama skabies. Kondisi ini paling banyak dialami oleh anak-anak.

“Dari hari pertama sampai hari kedua, kasus terbanyak tetap sama, yaitu infeksi saluran napas, ISPA, dan infeksi kulit. Kasus skabies paling dominan,” ujar dr. Maria.

Selain itu, tim juga menemukan beberapa kasus diare dan malnutrisi atau gizi kurang, meskipun jumlahnya tidak sebanyak kasus infeksi pernapasan dan kulit.

Menurut dr. Maria, masalah kesehatan yang muncul erat kaitannya dengan kondisi kebersihan diri dan lingkungan.

“Infeksi saluran napas bisa disebabkan oleh virus atau bakteri, dan ada hubungannya dengan higienis sanitasi. Begitu juga dengan skabies dan penyakit kulit lainnya,” jelasnya.

Kata dr. Maria, kondisi cuaca dingin di wilayah Pegunungan Arfak membuat sebagian warga kurang rutin menjaga kebersihan tubuh, sehingga penyakit kulit lebih mudah muncul.

Dalam pelayanan PKB ini, dr. Maria juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait, Menjaga kebersihan diri, Meningkatkan sanitasi lingkungan, Memperhatikan nutrisi harian, agar imunitas tubuh lebih kuat dan tidak mudah terkena infeksi.

“Upaya edukasi kami harapkan dapat membantu masyarakat mengurangi risiko penyakit berulang, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak,” tambah dr. Maria. (ALW/ON).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)