Orideknews.com, Pegunungan Arfak – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat kembali melaksanakan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) di Distrik Sururey, Kabupaten Pegunungan Arfak, pada 9–11 Desember 2025.
Kegiatan pelayanan dipusatkan di Kampung Saugemeba dan Kampung Sururey dengan melibatkan dua dokter spesialis, yakni dr. Maria CH Warwe, Sp.A (Spesialis Anak) dan dr. Fransiscus Agustinus Wabia, Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam).
Selama dua hari pelaksanaan, tim PKB memberikan layanan kesehatan kepada ratusan warga. Pemeriksaan yang dilakukan mencakup pengecekan kolesterol, gula darah, asam urat, tes malaria, serta pengukuran tinggi dan berat badan, lingkar perut, hingga lingkar lengan untuk menilai kondisi kesehatan serta status gizi masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Alwan Rimosan, mengatakan PKB merupakan strategi prioritas pemerintah dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, terutama bagi masyarakat di wilayah terpencil.

“Tujuan utama upaya kesehatan adalah menghadirkan layanan yang dapat dijangkau, terjangkau, dan bermutu bagi seluruh masyarakat Papua Barat. Melalui PKB, pemerintah memastikan tidak ada wilayah yang tertinggal dalam memperoleh layanan kesehatan,” ujar dr. Alwan, Kamis, (11/12/25).
Ia menyebut bahwa kehadiran dokter spesialis dalam kegiatan tersebut menjadi bukti komitmen pemerintah provinsi untuk mengatasi kesenjangan layanan kesehatan di daerah 3T (tertinggal, terpencil, dan terisolasi).
Pelaksanaan PKB di Pegunungan Arfak juga mendapat dukungan penuh dari pimpinan daerah. dr. Alwan menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Wakil Gubernur Mohamad Lakotani, serta Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat atas dukungan kebijakan dan fasilitasi yang memungkinkan kegiatan berjalan lancar.

Selain memberikan layanan langsung kepada masyarakat, PKB kali ini juga menjadi bagian dari pendampingan Pemprov Papua Barat kepada Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak dalam sejumlah agenda strategis. Agenda tersebut mencakup persiapan Rumah Sakit Pratama Yosmar menuju peningkatan status menjadi Rumah Sakit Tipe C yang selaras dengan Program Quick Wins Presiden Prabowo tahun 2026.
Dinas Kesehatan kata dr. Alwan juga mendorong penguatan layanan primer melalui pengembangan Puskesmas ILP (Integrasi Layanan Primer), Pustu ILP, dan Posyandu ILP, percepatan eliminasi Anemia, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM) serta Kusta, penurunan angka stunting hingga di bawah standar nasional serta peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH) yang berkontribusi pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pegunungan Arfak.
dr. Alwan menyatakan Pemprov Papua Barat melalui Dinkes terus memperluas cakupan PKB di seluruh kabupaten/kota sebagai bagian dari agenda “Papua Barat Sehat”. Program ini berfokus pada perluasan akses layanan kesehatan gratis (PKG), deteksi dini penyakit, dan intervensi cepat di kampung-kampung.
“Kegiatan PKB merupakan upaya strategis memperkuat struktur layanan kesehatan daerah, sekaligus mendukung percepatan pembangunan Pegunungan Arfak sebagai wilayah prioritas,” tutup dr. Alwan. (ALW/ON).


