Rabu, Desember 3, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Forum Ekonomi Perdagangan ASEAN–Tiongkok 2025 di Fuzhou, Senator Filep Wamafma Sampaikan Konsep Green Economy

Orideknews.com, Manokwari, – Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Dr. Filep Wamafma, menghadiri sekaligus menyampaikan pandangan pada Konferensi Pencocokan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan ASEAN–Tiongkok, yang digelar di Fuzhou Strait International Conference & Exhibition Center, Selasa, (18/11/25) sebagai bagian dari rangkaian ASEAN–China Week 2025.

Forum ini dihadiri pejabat tinggi ASEAN dan Tiongkok, antara lain Sekretaris Jenderal Pusat ASEAN–Tiongkok Shi Zhongjun, Wakil Wali Kota Fuzhou Liang Dong, pimpinan Provinsi Fujian, Duta Besar Myanmar untuk Tiongkok, perwakilan delegasi Malaysia, unsur Pemerintah Kota Fuzhou, serta delegasi negara-negara anggota ASEAN lainnya.

Dr. Filep Wamafma kepada wartawan di Manokwari, Rabu, (26/11/25) mengaku kerja sama ekonomi antarnegara ASEAN memiliki peran strategis dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi kawasan.

Kata Filep, pola pembangunan ekonomi Tiongkok yang menurutnya berhasil berkat peran negara yang kuat, konsistensi kebijakan, serta mobilisasi diaspora Tiongkok di berbagai belahan dunia untuk menarik investasi global.

“China mampu tumbuh sebagai kekuatan ekonomi karena mereka menggerakkan seluruh sumber daya, termasuk diaspora mereka, untuk mendorong investasi dan pembangunan di dalam negeri,” ujar Filep.

Namun, di tengah intensitas kerja sama ekonomi tersebut, Filep menilai pentingnya memastikan pembangunan kawasan tetap berlandaskan green economy atau ekonomi hijau.

Ia mengingatkan, investasi lintas negara tidak boleh mengorbankan keberlanjutan lingkungan dan keselamatan ekosistem.

“Indonesia mendukung penuh kerja sama ekonomi dan investasi dengan Tiongkok maupun negara-negara ASEAN. Tetapi prinsip ekonomi hijau harus diutamakan. Pembangunan tidak boleh serakah, merusak lingkungan, atau mengorbankan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya,” tegasnya.

Pandangan tersebut mendapat apresiasi dari para delegasi negara yang hadir. Konsep green economy, green development, dan prinsip keberlanjutan dinilai sebagai agenda global yang semakin mendesak untuk diterapkan dalam setiap kerja sama ekonomi regional.

Usai kegiatan, Dr. Filep Wamafma mendapat undangan khusus dari perwakilan Parlemen Tiongkok untuk hadir dalam forum serupa tahun depan yang rencananya digelar di Tibet, wilayah pegunungan yang sangat relevan dengan isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Dalam pertemuan informal di Jakarta beberapa hari sebelumnya, Ketua Parlemen Provinsi Tibet meminta langsung kesediaannya untuk menyampaikan pandangan mengenai konsep “grand economy” yang ditawarkan Indonesia.

Sebagai putra Papua dan wakil daerah di tingkat nasional, Filep mengaku bangga karena pandangan Indonesia khususnya dari daerah dianggap penting dalam percakapan ekonomi tingkat Asia. Ia berharap pengalaman ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Papua.

“Ini bukti bahwa putra-putri Papua memiliki kemampuan dan dapat dipercaya untuk berbicara di panggung regional maupun global. Semoga ke depan kita bisa memberi pandangan tidak hanya di Asia, tetapi juga Eropa dan Amerika,” ujarnya. (ALW/ON).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)