Orideknews.com, MANOKWARI — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Papua Barat mengalami peningkatan pada periode Agustus 2025. Jumlah pengangguran mencapai 13.755 orang, naik 920 orang dibandingkan Februari 2025 yang tercatat sebanyak 12.970 orang.
Kepala BPS Papua Barat, Merry, di Manokwari, Kamis (6/11/2025), menjelaskan bahwa peningkatan ini mendorong TPT naik dari 12,97 persen menjadi 13,76 persen dalam kurun enam bulan terakhir.
“Selama periode Februari–Agustus 2025, tingkat pengangguran terbuka di Papua Barat mengalami kenaikan. Ini menjadi sinyal perlunya perhatian serius terhadap penciptaan lapangan kerja dan kualitas pekerjaan yang tersedia,” ujar Merry.
BPS mencatat jumlah penduduk usia kerja di Papua Barat mencapai 434.339 orang, terdiri dari 302.078 orang angkatan kerja dan 132.261 orang bukan angkatan kerja. Dari total angkatan kerja tersebut, 288.323 orang bekerja, namun jumlah ini menurun 6.838 orang dibandingkan Februari 2025.
Lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah pertanian (41,03 persen), administrasi pemerintahan (14,97 persen), dan perdagangan (14,01 persen).
Merry menambahkan, dalam enam bulan terakhir terjadi penurunan penduduk yang bekerja sebesar 2,32 persen. Sementara itu, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) juga turun dari 71,45 persen menjadi 69,55 persen.
Lebih lanjut, dari total pekerja di Papua Barat, 166.983 orang tergolong pekerja penuh, 93.258 orang adalah pekerja paruh waktu, dan 28.082 orang termasuk kategori setengah menganggur.
“Komposisi ini menunjukkan bahwa selain persoalan pengangguran terbuka, Papua Barat juga masih menghadapi tantangan dalam hal kualitas pekerjaan. Masih banyak masyarakat yang belum bekerja secara optimal, baik dari sisi jam kerja maupun produktivitas,” jelas Merry. (ALW/ON).



