Orideknews.com, MANOKWARI, – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat mencatat, luas panen dan produksi jagung di wilayah Papua Barat mengalami penurunan sepanjang tahun 2025, sementara di provinsi tetangga Papua Barat Daya justru menunjukkan tren peningkatan signifikan.
Kepala BPS Papua Barat, Merry menyampaikan, berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) per September 2025, total luas panen jagung di Papua Barat diperkirakan mencapai 0,29 ribu hektare, turun sebesar 0,46 ribu hektare atau 6,42 persen dibandingkan tahun 2024.
“Puncak panen jagung di wilayah Papua Barat terjadi pada bulan Juli dengan luas panen sekitar 0,06 ribu hektare,” jelasnya.
Sebaliknya, Provinsi Papua Barat Daya mencatat peningkatan yang cukup besar. Total luas panen jagung tahun 2025 diperkirakan mencapai 0,44 ribu hektare, naik 0,21 ribu hektare atau 94,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Puncak panen diperkirakan terjadi pada bulan April dengan luasan mencapai 0,06 ribu hektare.
“Dari sisi produksi, Papua Barat mencatat penurunan produksi jagung pipilan kering (kadar air 14 persen) menjadi 1,25 ribu ton, atau turun 2,47 ribu ton (66,3 persen) dibandingkan tahun 2024,” ujarnya.
Sementara itu tambah Merry, Papua Barat Daya justru mengalami peningkatan produksi hingga 2,71 ribu ton, naik 1,52 ribu ton atau 127,63 persen dibandingkan tahun sebelumnya. (ALW/ON).
 per September 2025, total luas panen jagung di Papua Barat diperkirakan mencapai 0,29 ribu hektare, turun sebesar 0,46 ribu hektare atau 6,42 persen dibandingkan tahun 2024.){kind=link}