Sabtu, Oktober 25, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Google.org dan ASEAN Foundation Bawa Program Literasi AI ke Papua Barat, Diinisiasi Senator Filep

Orideknews.com, MANOKWARI – Program AI Ready ASEAN resmi hadir di Papua Barat. Inisiatif yang diinisiasi oleh ASEAN Foundation dengan dukungan Google.org ini dijalankan oleh Kaizen Collaborative Impact sebagai mitra pelaksana resmi di Indonesia.

Program ini menjadi langkah besar dalam mendorong literasi kecerdasan buatan (AI) yang etis dan bertanggung jawab di kawasan Asia Tenggara.

Direktur Eksekutif Yayasan Kaizen Collaborative Impact, Ismita Saputri, menjelaskan program AI Ready ASEAN diluncurkan secara serentak di 10 negara anggota ASEAN, dengan target meliterasi 5,5 juta masyarakat agar mampu menggunakan teknologi AI secara bijak, etis, dan bertanggung jawab.

“Fokus utama program ini adalah bagaimana generasi muda dan masyarakat ASEAN, khususnya di Indonesia, dapat memahami dan memanfaatkan AI dengan benar. Program ini hadir karena banyak keresahan di tengah masyarakat terkait penyalahgunaan teknologi,” jelas Ismita Kamis, (16/10/25).

Lebih lanjut, Ismita menyampaikan apresiasi kepada Dr. Filep Wamafma, yang menjadi tokoh pertama membawa dan meluncurkan program AI Ready ASEAN di tanah Papua, khususnya di Manokwari, Papua Barat.

“Ini pertama kalinya AI Ready ASEAN hadir di Papua. Harapannya, tidak ada lagi kesenjangan digital antara barat dan timur. Kesetaraan akses dan kesempatan belajar teknologi bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Papua,” ujarnya.

Menurutnya, masih banyak ketimpangan digital antara wilayah barat dan timur Indonesia. Melalui program ini, pihaknya ingin memastikan bahwa teknologi dapat diakses dan dimanfaatkan oleh siapa pun.

“Kita ingin menunjukkan bahwa teknologi bukan hanya milik kota besar, tetapi bisa untuk semua, termasuk Papua,” ucapnya.

Dalam nota kesepahaman (MoU) yang dijalin bersama mitra lokal, Kaizen Collaborative Impact akan memulai tahap awal dengan meningkatkan awareness masyarakat melalui pendekatan edukatif yang ringan, seperti “Hour of Code”. Selanjutnya, peserta yang berminat akan diundang mengikuti Indepth Learning pelatihan mendalam tentang AI yang akan diluncurkan pada Januari 2026.

“Melalui program ini, teman-teman di Papua akan mendapatkan akses lebih awal terhadap ilmu dan inovasi terbaru di bidang AI, bahkan sebelum resmi diluncurkan secara nasional,” ujar Ismita.

Selain literasi dasar AI, program ini juga mencakup sejumlah inisiatif lanjutan seperti AI for Business (AIM) untuk pengembangan UMKM, serta Anti-Scam Education, yang menyoroti meningkatnya kasus penipuan digital di Indonesia.

“Kolaborasi pertama kami di Papua Barat dimulai bersama Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari. Kami ingin AI bukan hanya menjadi teknologi masa depan, tetapi juga sarana untuk melindungi dan memberdayakan masyarakat,” tutup Ismita Saputri. (ALW/ON).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)