Sabtu, Oktober 25, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Dr. Filep Wamafma: Mahasiswa Papua Harus Mampu Berinovasi dengan Teknologi AI

Orideknews.com, MANOKWARI – Program AI Ready ASEAN resmi hadir di Papua Barat. Inisiatif yang diinisiasi oleh ASEAN Foundation dengan dukungan Google.org ini dijalankan oleh Kaizen Collaborative Impact sebagai mitra pelaksana resmi di Indonesia.

Program ini menjadi langkah penting dalam mendorong literasi kecerdasan buatan (AI) yang etis dan bertanggung jawab di kawasan Asia Tenggara.

Peluncuran program tersebut dikemas dalam seminar bertajuk “Inovasi Hari Ini, Warisan Esok Hari” yang digelar di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari, Kamis (16/10/2025).

Ketua STIH Manokwari, Dr. Filep Wamafma, dalam menyampaikan bahwa teknologi di abad ke-21 telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia pendidikan.

Menurutnya, perubahan dalam sistem dan metode pembelajaran menuntut mahasiswa serta tenaga pengajar untuk berinovasi dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi, termasuk AI.

“Mahasiswa sekarang harus berinovasi dengan menggunakan teknologi yang ada. Kita di STIH Manokwari berkomitmen memajukan mutu pendidikan dengan pendekatan pembelajaran berbasis teknologi, termasuk kecerdasan buatan,” ujar Filep Wamafma, yang juga merupakan Senator asal Papua Barat.

Namun, ia menyebut pentingnya pemahaman yang benar sebelum menggunakan teknologi AI dalam dunia akademik. “Sebelum menggunakan metode pembelajaran ini, mahasiswa dan dosen harus memahami tentang kebenaran data. AI harus digunakan untuk mendukung proses pembelajaran yang valid dan benar,” jelasnya.

Selain untuk pengembangan internal kampus, Filep menilai kolaborasi STIH Manokwari dengan program AI Ready ASEAN juga dapat memberi dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam sektor ekonomi kreatif dan UMKM.

“STIH Manokwari hadir untuk memfasilitasi agar pelaku UMKM dan dunia usaha menengah dapat memanfaatkan teknologi AI demi meningkatkan daya saing dan hasil usaha mereka,” ungkapnya.

Ia menyampaikan, pihak kampus telah menjadwalkan sejumlah program lanjutan agar hasil dari peluncuran ini tidak berhenti pada kegiatan seminar semata, tetapi benar-benar berdampak bagi peningkatan ekonomi masyarakat lokal.

“Papua yang berada di ujung timur Indonesia tidak boleh kalah dengan perkembangan teknologi. Dulu kita punya filosofi ‘tak ada rotan akar pun jadi’, tapi sekarang yang dibutuhkan adalah inovasi. Bagaimana kita bisa menggunakan teknologi yang ada untuk mencapai tujuan ilmu pengetahuan,” tegas Filep.

Melalui dukungan Google.org dan ASEAN Foundation, STIH Manokwari juga berencana memperluas edukasi ke kalangan pelajar SMA di wilayah Papua Barat.

“Anak-anak Papua, khususnya generasi Z, harus mampu bersaing dengan generasi lain di luar Papua. Dengan teknologi yang tepat dan pendidikan yang kuat, Papua tidak lagi dipandang sebagai daerah tertinggal, tetapi sebagai wilayah yang siap menjadi bagian dari masa depan digital,” pungkasnya. (ALW/ON).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)