Selasa, September 30, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Mentan Amran: Panen Raya Jagung Bukti Nyata Percepatan Swasembada Pangan

Gowa – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa panen raya jagung serentak di berbagai daerah menjadi bukti nyata arahan Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepat swasembada pangan.

“Jagung adalah komoditas strategis, dan keberhasilan panen serentak hari ini menegaskan bahwa kita berada di jalur yang tepat menuju swasembada. Produksi jagung nasional meningkat 2,7 juta ton dengan tambahan nilai sekitar Rp15 triliun yang langsung dinikmati petani. Padi juga naik tiga juta ton dengan potensi surplus 4 juta ton bernilai lebih dari Rp113 triliun. Ini bukti konkret kepemimpinan Presiden Prabowo yang berpihak pada kesejahteraan petani,” ujar Amran dalam panen raya jagung di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang juga digelar serentak di berbagai provinsi bersama Polri, Sabtu (27/9/2025).

Amran menambahkan, keberhasilan tersebut tak lepas dari penyederhanaan regulasi dan dukungan penuh pemerintah terhadap petani.
“Regulasi disederhanakan, sarana produksi dipermudah, dan bantuan alsintan terus digelontorkan. Prinsipnya sederhana, selama itu menyejahterakan petani, pemerintah akan lakukan dengan segala cara. Alhamdulillah, kita optimis swasembada akan tercapai lebih cepat sebagaimana arahan Presiden,” katanya.

Panen raya kali ini mencakup lahan seluas 1.788 hektare dengan estimasi hasil 7.153 ton jagung. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, sepanjang Januari–Agustus 2025 produksi jagung nasional telah mencapai 11,18 juta ton. Angka ini dinilai sebagai sinyal positif bagi ketahanan pangan.

Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, yang hadir di lokasi panen terpisah di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, menilai capaian ini merupakan kerja nyata bersama dalam memperkuat pangan nasional.
“Panen raya hari ini bukan hanya seremonial, tetapi langkah strategis untuk memastikan pangan cukup, harga stabil, dan kesejahteraan petani meningkat. Jika ketersediaan pangan terjaga, masyarakat tenang dan petani semakin sejahtera,” kata Titiek.

Dukungan juga datang dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menegaskan kesiapan Polri mengawal program swasembada pangan.

“Hingga saat ini penanaman jagung telah dilakukan di lahan seluas 483.822 hektare dari total 819.081 hektare yang tersedia, dengan target akhir mencapai satu juta hektare. Pada panen kuartal ketiga, lahan 166.512 hektare menghasilkan estimasi 751.442 ton. Khusus panen raya hari ini, luas lahan 1.788 hektare ditargetkan menghasilkan 7.153 ton,” jelasnya.

Kapolri juga menyampaikan bahwa Polri menyiapkan infrastruktur penyimpanan hasil panen.
“Kami membangun 18 gudang di 12 provinsi dengan kapasitas total 800.000 ton, 17 sudah selesai dan satu di Papua hampir rampung. Gudang ini kami siapkan agar jagung terserap optimal oleh Bulog dan harga tetap stabil sesuai harga acuan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, potensi Kalimantan Barat turut menjadi sorotan. Kapolda Kalbar dalam audiensi daring dengan Mentan melaporkan bahwa produktivitas jagung di wilayahnya bisa mencapai 7–8 ton per hektare. Mendengar hal itu, Amran optimistis Kalbar bisa menjadi salah satu daerah unggulan nasional.
“Jika penanaman 374.000 hektare direalisasikan, sekali tanam bisa menghasilkan sekitar Rp10,2 triliun. Harapan kita Kalbar menjadi terdepan untuk ekspor, sehingga pendapatan petani meningkat signifikan,” pungkas Amran. (RR/ON)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)