Orideknews.com, Teluk Bintuni – Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Kesehatan menggelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) 2025 di Sasana Karya, Kantor Bupati Teluk Bintuni, pada 25–27 Agustus 2025.
Kegiatan yang mengusung tema “Akselerasi dan Transformasi Kesehatan Menuju Papua Barat Sehat” ini resmi dibuka oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, didampingi Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy.
Dalam sambutannya, Gubernur Mandacan menegaskan bahwa pembangunan kesehatan di Papua Barat harus dipacu melalui kolaborasi semua pihak.
Ia mengingatkan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk mengatasi setidaknya enam masalah utama kesehatan, yakni keterbatasan akses layanan primer, kapasitas pelayanan rujukan, lemahnya ketahanan kesehatan, pembiayaan yang belum efektif, distribusi SDM kesehatan yang belum merata, serta minimnya integrasi teknologi kesehatan.
“Dengan adanya Rakerkesda ini, saya berharap ada percepatan dan transformasi nyata pada pembangunan kesehatan di Papua Barat. Sinergitas dan sinkronisasi program harus diperkuat agar layanan kesehatan benar-benar menyentuh masyarakat, terutama Orang Asli Papua,” ujarnya Selasa, (26/8/25).
Mandacan juga menyoroti sejumlah agenda prioritas, termasuk pembagian kelambu massal pada September–Oktober 2025 di tiga kabupaten endemis malaria (Manokwari, Manokwari Selatan, dan Teluk Wondama), penurunan kasus TBC hingga 50% dalam lima tahun, serta penguatan layanan HIV.
Ia menyebut capaian Papua Barat sebagai provinsi dengan penemuan kasus TBC terbaik ke-4 nasional pada 2024 sebagai bukti bahwa kerja kolaboratif dapat menghasilkan dampak positif.
Selain itu, program unggulan lain yang ditekankan ialah Kartu Papua Barat Sehat, yang memberi jaminan kesehatan bagi Orang Asli Papua di luar pembiayaan JKN, serta peningkatan status Rumah Sakit Provinsi menjadi tipe B agar dapat menjawab kebutuhan layanan rujukan yang lebih komprehensif.
“Kita juga akan menyelenggarakan Puskesmas Integrasi Layanan Primer (ILP) berbasis siklus hidup, serta menghadirkan program hasil terbaik cepat (PHTC) dari Presiden Prabowo Subianto, termasuk layanan kesehatan gratis dan pembangunan rumah sakit lengkap di kabupaten,” tambahnya.
Mandacan memberikan apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan di Papua Barat yang disebutnya sebagai “pahlawan kesehatan sejati” karena bekerja tanpa lelah hingga ke wilayah pedalaman dan sulit dijangkau.
“Harapan saya, Rakerkesda ini melahirkan keputusan strategis yang menjadi komitmen bersama untuk mewujudkan Papua Barat Sehat menuju Papua Barat Emas 2045,” tutup Mandacan. (ALW/ON).