Orideknews.com, Manokwari – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari menggelar Yudisium bagi mahasiswa tingkat IV Tahun Akademik 2024/2025, Kamis (14/8/2025), di Auditorium Polbangtan Manokwari.
Acara tersebut dihadiri Ketua Senat, unsur pimpinan Polbangtan Manokwari, di antaranya Wakil Direktur I, II, dan III, para kepala bagian, ketua jurusan, kaprodi, dosen, serta pegawai.
Mewakili Direktur Polbangtan Manokwari, Wakil Direktur I Latarus Fangohoi menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh mahasiswa yang dinyatakan lulus dari program Sarjana Terapan, meliputi Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan (PPB), Produksi dan Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit (PPKH), serta Teknologi Produksi Ternak Potong (TPTP).
“Mulai hari ini kalian berhak menyandang gelar Sarjana Terapan Pertanian maupun Sarjana Terapan Peternakan. Tentu ini merupakan anugerah yang harus kita syukuri. Jangan lupa, semua pencapaian ini terjadi karena karunia Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Latarus mengingatkan sebagian lulusan masih memiliki tanggungan akademik berupa laporan tugas akhir. Ia menegaskan agar segera diselesaikan karena kelulusan akan menjadi bekal menghadapi tantangan yang lebih besar di dunia kerja.
Menurutnya, saat ini kebutuhan tenaga penyuluh pertanian masih sangat tinggi. Sebagai contoh, di Merauke yang memiliki lahan pertanian sekitar 42 ribu hektare, hanya terdapat 58 orang penyuluh yang bertugas di enam distrik sentra produksi pangan. Dengan rencana pembangunan cetak sawah seluas satu juta hektare, kebutuhan tenaga penyuluh akan semakin mendesak.
“Ke depan, peluang penerimaan PPL baik melalui jalur PPK maupun CPNS akan terbuka lebar. Karena itu, persiapkan diri sejak sekarang. Alumni Polbangtan memiliki keunggulan karena sudah mengantongi sertifikat uji kompetensi penyuluh pertanian level supervisor yang memiliki bobot nilai 25 persen dalam seleksi,” jelasnya.
Ia juga mendorong lulusan untuk terus meningkatkan kompetensi melalui sertifikasi, sekaligus membuka peluang menjadi pencipta lapangan kerja di sektor pertanian.
“Bagi yang ingin menjadi job creator, pembangunan pertanian saat ini sangat terbuka. Misalnya melalui program Brigade Pangan, di mana 15 anggota mampu menggarap 200 hektare lahan dengan potensi penghasilan lebih dari Rp10 juta per bulan. Itu adalah peluang besar bagi kalian,” pungkasnya. (RR/ON)