Orideknews.com, Teluk Wondama – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat melalui Seksi Surveilans dan Imunisasi didukung UNICEF melalui Himpinan Ahli Kesehatan Lingkungan (Hakli) Papua Barat melakukan pendataan vaksinasi program imunisasi di Kabupaten Teluk Wondama pada 11–12 Agustus 2025.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Papua Barat, Owira Indou, mengatakan pendataan ini sekaligus melengkapi informasi di sistem Effective Vaccine Management (EVM).
“EVM merupakan bagian penting dari perencanaan program imunisasi untuk menilai dan memprioritaskan peningkatan dalam rantai pasok vaksin,” jelasnya.
Selain pendataan, tim juga memantau perkembangan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang berlangsung sepanjang Agustus.
“Kami cek capaian vaksinasi dari 1–11 Agustus 2025 untuk melihat sejauh mana pelaksanaan di Kabupaten Teluk Wondama,” ujarnya.
Owira mengungkapkan, sejauh ini respon masyarakat tergolong baik. “Kami bersyukur para orang tua menerima program ini, meski masih ada sebagian kecil yang enggan. Edukasi masif akan terus kami lakukan,” tegasnya Senin, (11/8/25) kepada orideknews.com.
Ia menjelaskan, imunisasi dasar yang diberikan sebelum usia satu tahun perlu dilanjutkan pada usia sekolah karena kandungan antibodi dari vaksin sebelumnya mulai menurun. Imunisasi lanjutan di sekolah meliputi vaksin DT (Difteri Tetanus), MR (Campak Rubella), dan TD (Tetanus Difteri).
Pada BIAS Agustus tahun ini, fokus utama adalah pemberian vaksin MR untuk siswa kelas 1 SD, serta vaksin HPV (Human Papilloma Virus) untuk siswi kelas 5 SD. Vaksin HPV juga diberikan kepada siswi kelas 6 dan 9 yang belum mendapatkannya di tahun sebelumnya. (ALW/ON).