Kamis, Agustus 7, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Salurkan Beasiswa PIP, Filep Wamafma Ingatkan Lonjakan Kasus HIV di Papua Barat Capai 9.778 Positif

Orideknews.com, Manokwari – Ketua Komite III DPD RI, Dr. Filep Wamafma, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap generasi muda Papua Barat. Dalam kegiatan penyaluran 194 beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) bagi pelajar di wilayah Dataran Prafi, Manokwari, Rabu (6/8/2025).

Senator asal Papua Barat itu tidak hanya membagikan bantuan pendidikan, tetapi juga memberikan peringatan keras kepada orang tua terkait ancaman HIV/AIDS di kalangan remaja.

Filep mengingatkan kenyataan pahit bahwa anak-anak SMP dan SMA di Papua Barat telah terindikasi positif HIV, sesuatu yang dinilainya sangat mengkhawatirkan.

“Saya yakin tidak ada satu pun orang tua yang ingin anaknya terkena dampak pergaulan bebas. Maka sebelum terlanjur, mari kita sama-sama jaga anak-anak kita sejak dini,” ucapnya.

Ia menegaskan pergaulan bebas, pernikahan dini, dan pengaruh konten negatif digital menjadi tantangan utama yang dihadapi remaja saat ini. Teknologi canggih, katanya, telah membuka akses informasi yang belum tentu sesuai dengan usia dan kesiapan mental anak-anak.

Peringatan Senator Filep diperkuat dengan data terbaru yang dirilis melalui Sistem Informasi HIV-AIDS (SIHA) 2.1 per 14 Januari 2025 menunjukkan bahwa jumlah estimasi Orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) di Papua Barat pada tahun 2024 mencapai 9.778 jiwa. Namun, dari angka tersebut, baru 5.560 orang yang berhasil ditemukan, dan hanya 1.870 orang yang telah menjalani pengobatan antiretroviral (ARV).

Upaya untuk memutus rantai penularan HIV juga masih menghadapi tantangan. Dari 1.870 yang diobati, hanya 1.489 orang yang menjalani pemeriksaan viral load (VL), dan sebanyak 1.027 orang di antaranya menunjukkan hasil supresi viral load atau berhasil ditekan jumlah virusnya.

Distribusi kelompok umur ODHIV juga menunjukkan bahwa usia produktif mendominasi. Kelompok usia 25–49 tahun tercatat paling tinggi yakni 4.816 orang, disusul kelompok usia 15–19 tahun sebanyak 1.396 orang, dan 20–24 tahun sebanyak 1.196 orang. Sementara kelompok usia anak-anak (5–14 tahun) juga cukup signifikan yakni 816 orang, serta terdapat pula 211 kasus pada usia di atas 50 tahun dan 152 kasus pada anak usia di bawah 5 tahun.

Di tingkat kabupaten, Manokwari menjadi daerah dengan jumlah temuan kasus tertinggi, yakni 2.765 orang, dengan 844 orang telah menjalani pengobatan dan 510 orang telah diperiksa VL. Kabupaten Teluk Bintuni menyusul dengan 951 temuan kasus dan tingkat pengobatan mencapai 343 orang. Sementara itu, Kaimana mencatat 510 kasus dengan 366 orang telah diobati, sedangkan Fakfak memiliki 625 temuan dengan cakupan pengobatan mencapai 215 orang.

Namun demikian, beberapa kabupaten seperti Mansel dan Pegaf masih menunjukkan angka penemuan dan penanganan yang sangat rendah, masing-masing hanya di kisaran puluhan kasus.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, dr. Alwan Rimosan mengatakan bahwa penularan HIV paling banyak terjadi melalui hubungan seksual tidak aman, terutama pada pasangan yang berganti-ganti tanpa penggunaan kondom. Penularan dari ibu hamil ke bayi juga menjadi perhatian serius.

“Yang paling terdampak adalah usia 20–29 tahun. Ini ancaman nyata terhadap masa depan generasi muda dan daya saing tenaga kerja kita,” tutur Alwan beberapa waktu lalu.

Untuk menangani penyebaran HIV/AIDS, Pemprov Papua Barat telah membuka layanan tes dan pengobatan ARV di seluruh kabupaten/kota. Upaya ini didukung dengan edukasi, penyuluhan, skrining, distribusi kondom, serta kolaborasi lintas sektor seperti sekolah, gereja, komunitas, hingga lembaga pemasyarakatan. Namun Alwan menegaskan bahwa Dinas Kesehatan tidak bisa bekerja sendiri.

“Kita semua harus bergerak bersama. Menghapus stigma, memperluas edukasi, dan membuka akses layanan kesehatan adalah tanggung jawab bersama,” katanya. (ALW/ON).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)