Orideknews.com, Manokwari – Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat menggelar Ajang Talenta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat pendidikan menengah jenjang SMA dan SMK se-Papua Barat, yang berlangsung pada 5–8 Agustus 2025 di Manokwari.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Barnabas Dowansiba, kepada media ini usai pembukaan lomba, Selasa malam (5/8/2025), menyampaikan bahwa, pelaksanaan O2SN tahun ini hanya mempertandingkan empat cabang olahraga, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Kita berharap ada lebih banyak cabang yang dibuka agar anak-anak kita punya lebih banyak kesempatan. Tapi dari pusat tahun ini hanya empat cabang yang dilombakan,” ujar Barnabas.
Keempat cabang tersebut adalah pencak silat putra dan putri, serta karate putra dan putri. Sebelumnya, O2SN Papua Barat sempat mempertandingkan lima cabang, termasuk bulu tangkis, renang, dan atletik.
Barnabas mengingatkan pentingnya persiapan dini oleh sekolah-sekolah, termasuk latihan rutin setahun sebelum pelaksanaan lomba, agar siswa bisa tampil maksimal.
“Sekolah harus berikan waktu latihan minimal setahun. Jangan hanya menjelang lomba baru mulai latihan. Itu tidak boleh,” tegasnya.
Ia juga mendorong Dinas Pendidikan kabupaten untuk mengalokasikan anggaran khusus guna mendukung pembinaan dan kesiapan siswa menghadapi ajang serupa di tahun mendatang.
Pemerintah provinsi, lanjutnya, akan menyiapkan dukungan anggaran untuk mencetak siswa-siswa berprestasi yang bisa membawa nama baik Papua Barat ke tingkat nasional.
Barnabas mengungkapkan bahwa, hasil O2SN 2025 ini akan dievaluasi dalam dua tahun terakhir untuk melihat perkembangan serta mengidentifikasi persoalan dalam proses pembinaan.
O2SN tahun ini hanya diikuti oleh empat kabupaten, yaitu Manokwari, Teluk Wondama, Kaimana, dan Fakfak. Menurut Barnabas, minat siswa menurun akibat terbatasnya cabang lomba dan ketersediaan anggaran.
Seleksi tingkat nasional akan dilakukan secara daring dari Manokwari. Hanya peserta terbaik atau juara satu yang akan dikirim ke ajang O2SN tingkat nasional.
Pendaftaran peserta dilakukan secara nasional melalui portal BPTI (Balai Pengembangan Talenta Indonesia) oleh masing-masing sekolah.
“Ketika anak-anak kita juara nasional, itu akan menjadi kebanggaan sekaligus membuka jalan masuk ke perguruan tinggi top. Karena prestasi mereka menjadi nilai tambah,” kata Barnabas. (ALW/ON).