Orideknews.com, Kota Sorong, – Politisi Partai Gerindra di Papua Barat Daya, Origenes Nauw, menyampaikan apresiasi atas pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang berencana mengirim sebanyak-banyaknya calon mahasiswa Indonesia untuk menempuh studi ke luar negeri, khususnya ke Eropa. Menurutnya, langkah ini merupakan terobosan strategis dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional.
“Itu merupakan sebuah terobosan besar dan futuristik yang patut diapresiasi seluruh elemen bangsa. Pendidikan adalah investasi jangka panjang untuk pembangunan negara ke depan,” ujar Origenes, Senin, (14/7/25).
Origenes menilai bahwa peningkatan kualitas SDM merupakan kunci utama kemajuan, terutama bagi daerah-daerah yang masih tertinggal secara infrastruktur dan akses pendidikan, termasuk Tanah Papua.
“Kita di Tanah Papua menaruh harapan besar kepada Bapak Presiden dalam kerangka pelaksanaan Otonomi Khusus. Kami berharap ada kebijakan afirmatif untuk memberikan peluang seluas-luasnya kepada generasi muda orang asli Papua agar bisa mengikuti program studi luar negeri ini,” jelasnya.
Origenes menyebut keterbatasan SDM orang asli Papua masih menjadi salah satu faktor penghambat kemajuan di berbagai sektor. Oleh karena itu, ia menilai program pengiriman pelajar ke luar negeri harus menyertakan komitmen khusus dari pemerintah pusat untuk memberi prioritas kepada anak-anak asli Papua yang memiliki potensi.
“Selama ini program studi reguler dari pemerintah daerah belum cukup untuk mendorong percepatan kemajuan di enam provinsi di Tanah Papua. Diperlukan keputusan politik nasional untuk mendorong percepatan melalui program pendidikan luar negeri,” ujarnya.
Ia juga menyinggung peran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang telah diberi mandat oleh Presiden untuk mengkoordinasikan program pembangunan di Tanah Papua. Origenes berharap sinergi antara pemerintah pusat dan daerah bisa mendorong percepatan pengembangan SDM Papua secara menyeluruh.
“Kami sangat berharap ada proteksi dan perhatian dari pemerintah pusat untuk memastikan anak-anak Papua yang jenius dari enam provinsi empat yang baru dan dua yang lama ikut dikirim ke Eropa, Amerika, Jepang, Korea, atau negara maju lainnya,” pungkasnya. (ALW/ON)