Orideknews.com, Manokwari – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat tengah melakukan penyelidikan terhadap proyek pembangunan jalan Irbos – Taige di Kabupaten Pegunungan Arfak yang dikerjakan oleh Satuan Kerja (Satker) Bina Marga PUPR Provinsi Papua Barat pada Tahun Anggaran 2023. Proyek ini memiliki total pagu anggaran senilai Rp9,4 miliar.
Kepala Kejati Papua Barat, Muhammad Syarifuddin, S.H., M.H., mengungkapkan bahwa tim dari Kejaksaan telah turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengecekan terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan. Hasil sementara berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adanya temuan Rp724 juta.
“Dari temuan itu, sekitar Rp200 juta telah dikembalikan. Sisanya, sekitar Rp400 juta lebih, masih belum dikembalikan,” ujarnya di Manokwari.
Syarifuddin menyebut, proyek peningkatan jalan tersebut seharusnya ada yang mencakup pembangunan sepanjang 800 meter. Namun, berdasarkan pemeriksaan fisik di lapangan, hanya sekitar 74 meter yang benar-benar dikerjakan.
“Betapa bobroknya, bahkan 10 persen pun tidak dikerjakan. Dari total 800 meter, hampir 90 persen jalan tidak dibangun,” tegasnya.
Lebih memprihatinkan lagi, menurut Kajati, jalan sepanjang 74 meter yang dikerjakan itu pun tidak memenuhi standar kualitas yang disyaratkan.
“Jadi ini tidak hanya soal kuantitas, tapi juga kualitas pekerjaan yang tidak layak. Tidak ada manfaat yang benar-benar dirasakan masyarakat dari proyek ini,” tambahnya.
Kejati Papua Barat saat ini tengah mempersiapkan langkah selanjutnya. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kasus ini bisa naik ke tahap penyidikan,” pungkas Syarifuddin. (ALW/ON)
 Papua Barat tengah melakukan penyelidikan terhadap proyek pembangunan jalan Irbos - Taige di Kabupaten Pegunungan Arfak yang dikerjakan oleh Satuan Kerja (Satker) Bina Marga PUPR Provinsi Papua Barat pada Tahun Anggaran 2023. Proyek ini memiliki total pagu anggaran senilai Rp9,4 miliar.){kind=link}