Orideknews.com, Kota Sorong, – Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat menggelar Torang Creative and Ecotourism Festival 2025, sebuah ajang kolaboratif untuk mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif dan ekowisata di Tanah Papua.
Kegiatan ini melibatkan sinergi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Papua Barat, dan Papua Barat Daya, serta pemangku kepentingan lainnya.
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, dalam menyampaikan bahwa festival ini mencerminkan komitmen kolektif untuk memajukan perekonomian daerah melalui pendekatan inovatif dan inklusif.
“Sinergi ini menunjukkan komitmen kita untuk memajukan perekonomian daerah melalui pendekatan yang inovatif dan inklusif,” ujar Elisa.
Ia menyebutkan Papua memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa, dan melalui festival ini, sektor ekonomi kreatif dan ekowisata diharapkan semakin berkembang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus memperkenalkan Papua ke tingkat nasional maupun internasional.
Festival ini menyuguhkan berbagai kegiatan seperti pagelaran seni budaya, pameran produk UMKM, promosi destinasi wisata, edukasi literasi keuangan, serta demonstrasi transaksi digital yang menunjukkan kemajuan transformasi digital di Papua Barat Daya.
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, yang hadir mewakili Gubernur Dominggus Mandacan, menyatakan pengembangan ekonomi kreatif dan ekowisata ramah lingkungan akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
“Festival ini sejalan dengan visi pembangunan Papua Barat yang mengedepankan prinsip berkelanjutan serta memperkenalkan destinasi wisata kepada wisatawan domestik maupun mancanegara,” kata Lakotani.
Sementara itu, Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono, menegaskan pentingnya festival ini sebagai sarana untuk memperkuat peran UMKM dan mempercepat digitalisasi sistem keuangan, khususnya penggunaan QRIS dalam transaksi sehari-hari.
Doni mencatat, pertumbuhan ekonomi Papua Barat Daya pada 2025 mencapai 8,5% (year-on-year), didorong oleh sektor perdagangan yang mencerminkan peningkatan konsumsi masyarakat dan konektivitas wilayah.
“Hingga April 2025, transaksi QRIS di Papua Barat dan Papua Barat Daya telah mencapai Rp30 miliar dengan lebih dari 120.000 merchant. Ini mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap teknologi pembayaran digital,” ungkap Doni. (ALW/ON).