Selasa, Juni 17, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Dukung Perbup 64 Tahun 2025, Pemkab Manokwari Perkuat Koordinasi Lintas Sektor Lewat Gerakan Berlian

Orideknews.com, Manokwari, — Pemerintah Kabupaten Manokwari melalui Dinas Kesehatan, dengan dukungan UNICEF dan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI), menggelar Pertemuan Koordinasi Kelompok Kerja (Pokja) BERLIAN sebagai langkah implementatif atas Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 64 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Imunisasi. Kegiatan ini berlangsung di salah satu hotel di Manokwari pada Selasa (17/6/2025).

Pertemuan dibuka secara resmi oleh Bupati Manokwari, Hermus Indou, melalui Sekretaris Daerah Harjanto Ombesapu. Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkomitmen mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan anak.

“Imunisasi adalah langkah penting untuk mencegah penyakit infeksi serius yang dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian. Walaupun cakupan imunisasi di Manokwari telah mencapai 96 persen pada tahun 2024, namun distribusinya belum merata. Masih terdapat kantong-kantong wilayah dengan kelompok rentan,” ungkap Harjanto.

Ia mengingatkan pentingnya sinergi lintas sektor, termasuk keterlibatan organisasi perempuan, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga sektor swasta untuk memastikan imunisasi merata di semua wilayah.

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari peluncuran Gerakan BERLIAN (Bersatu Lengkapi Imunisasi Anak) pada 22 April 2025 lalu. Gerakan ini mengusung pendekatan kolaboratif antara pemerintah, pemangku kepentingan, dan masyarakat hingga ke tingkat kampung dan kelurahan guna menjamin hak anak atas imunisasi lengkap.

Beberapa strategi utama yang dibahas dalam forum ini antara lain Penguatan koordinasi lintas sektor, Peningkatan akses layanan imunisasi melalui penguatan Posyandu, Mobilisasi masyarakat lewat tokoh agama, guru, kader kesehatan, dan perempuan, Kampanye edukatif melalui media sosial, Pemberian penghargaan kepada kampung/kelurahan dan sekolah yang mencapai status UCI (Universal Child Immunization).

Sebagai bagian dari inovasi layanan informasi, Dinas Kesehatan juga akan meluncurkan BERLIAN Bot, chatbot berbasis WhatsApp yang akan memberikan informasi interaktif mengenai imunisasi.

Harjanto menjelaskan pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah kewajiban pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Ia juga menggarisbawahi beberapa tantangan di lapangan, seperti Optimalisasi penggunaan Dana Desa untuk layanan kesehatan dasar dan penanggulangan stunting.

Integrasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam mendukung ibu hamil dan balita.
Penyelarasan program Gerakan Sekolah Sehat dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Pelibatan tokoh masyarakat dan agama dalam kampanye imunisasi.

Penanggung jawab UNICEF untuk wilayah Papua Barat, Firmansyah, dalam sambutannya mengungkapkan imunisasi sebagai perlindungan dasar bagi anak-anak dari 11 jenis penyakit berbahaya.

“Jika kita ingin mewujudkan anak-anak sehat dan terlindungi, kita harus bersatu. Ini adalah tanggung jawab kita bersama, meski tantangan seperti pandemi COVID-19 sempat melambatkan upaya imunisasi. Kini saatnya kita pulihkan kembali,” ujar Firmansyah.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Marthen Rantetampang, mengungkapkan bahwa imunisasi tetap menjadi program prioritas nasional.

“Namun tantangan di lapangan cukup besar. Data per 2 Juni 2025 menunjukkan cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di Kabupaten Manokwari baru mencapai 20,2 persen dari target 41,3 persen,” paparnya.

Menurut Marthen, penyebab rendahnya capaian mencakup kurangnya pemahaman masyarakat, keterbatasan akses layanan, serta keraguan dan penolakan terhadap imunisasi. Oleh karena itu, Gerakan BERLIAN hadir sebagai solusi kolaboratif untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat.

“Setiap anak adalah berlian istimewa yang Tuhan amanahkan untuk dijaga agar terus berkilau dalam tumbuh kembangnya,” ujar Marthen.

Hasil Pertemuan dan Langkah Lanjutan
Hasil dari pertemuan ini antara lain Terbentuknya Pokja BERLIAN Kabupaten Manokwari secara resmi, Pengesahan SK Pokja BERLIAN, Penyusunan rencana kerja jangka pendek dan menengah, Komitmen bersama dari lintas sektor untuk meningkatkan cakupan imunisasi di Manokwari.

Kegiatan diikuti oleh lebih dari 50 peserta, terdiri dari 30 orang secara luring dan sisanya secara daring. Para peserta berasal dari unsur pemerintah, organisasi masyarakat, lembaga layanan kesehatan, dunia pendidikan, serta mitra pembangunan. (ALW/ON).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)