Orideknews.com, MANOKWARI – Ditengah tantangan regenerasi petani dan modernisasi sektor pangan, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari kembali menyelenggarakan ujian seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Gelombang kedua Jalur Umum dengan menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT).
Seleksi ini bertujuan untuk menjaring calon mahasiswa baru yang memiliki kompetensi serta minat yang kuat dalam bidang pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, meyakini bahwa generasi milenial memiliki peluang besar untuk menjadi penggerak utama transformasi sektor pertanian di Indonesia.
“Kita perlu melibatkan kaum milenial dalam proses produksi pertanian agar mereka dapat berkontribusi secara aktif dan kreatif, Milenial produktif merupakan salah satu instrumen penggerak perekonomian Indonesia, bersama sumber daya lahan dan teknologi,” kata Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti pernah menyampaikan bahwa pertanian membutuhkan dukungan dari kalangan milenial untuk menciptakan lapangan kerja.
“Saat ini angka petani milenial di tanah Papua masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan petani milenial di seluruh Indonesia sehingga kita harus terus berupaya mendorong munculnya petani milenial yang tangguh,” ungkap Santi.
“Hadirnya petani milenial yang tangguh akan menjawab tantangan regenerasi petani yang ada di Indonesia. Kuliah di Polbangtan Manokwari tentu diharapkan mampu melahirkan petani milenial Papua,” ujarnya.
Ratusan peserta dari berbagai daerah ikut serta untuk berkompetisi mendapatkan kesempatan kuliah di Polbangtan Manokwari. Hal tersebut menandakan peluang regenerasi petani sangat besar dengan melihat antusias para milenial di sektor pertanian.
Pelaksanaan ujian CAT berlangsung secara Offline bagi peserta yang berdomisili Papua Barat dan Online bagi peserta diluar Papua Barat pada 11-12 juni 2025.
Direktur Polbangtan Manokwari, O’eng Anwarudin menyatakan bahwa ujian seleksi ini menjadi langkah awal bagi para calon mahasiswa dalam menempuh pendidikan di Polbangtan Manokwari, yang bertujuan mencetak SDM pertanian yang kompeten dan siap berkontribusi dalam pembangunan sektor pertanian nasional.
“Penerapan CAT merupakan langkah maju dalam menyelaraskan sistem pendidikan dengan perkembangan teknologi digital. Kami ingin memastikan bahwa proses seleksi berjalan transparan dan memberikan kesempatan yang adil bagi semua calon mahasiswa,” ujarnya.
Selain ujian berbasis CAT, Polbangtan juga memberikan perhatian terhadap aspek psikologi bagi peserta. Dengan demikian, seleksi mahasiswa baru tidak hanya mempertimbangkan kemampuan akademik, tetapi juga potensi kepemimpinan dan komitmen mereka dalam sektor pertanian. (MRN/RR/ON).