

Orideknews.com, Manokwari, – Kelompok Kerja (Pokja) Agama Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) meminta Pemerintah Provinsi Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Pemerintah Kabupaten Fakfak untuk segera menindaklanjuti hasil seminar yang telah disepakati pada 11 Januari 2025.
Ketua Pokja Agama MRPB, Abdul Samad Bauw, S.Pd.I, menyampaikan permintaan dari kepala Kampung Gaar agar segera berkoordinasi dengan raja setempat untuk membangun sejumlah fasilitas, seperti museum, tempat wisata, serta pembangunan kembali masjid.
Hal ini bertujuan agar pada 28 Agustus 2025, umat Islam di Papua dapat berkunjung ke lokasi tersebut dan melihat bukti sejarah bahwa tempat tersebut merupakan titik awal masuknya Islam di tanah Papua.
“Kami berharap Fakfak dapat dikenal sebagai salah satu pintu masuk Islam di Papua. Jika Aceh disebut sebagai Serambi Mekkah, maka Fakfak akan disebut sebagai Serambi Madinah, yang menjadi simbol cahaya besar bagi umat Islam,” ujarnya.
Bauw menyebut, jika di Mansinam telah ada situs bersejarah bagi umat Kristiani, dan di Fakfak terdapat situs Katolik, maka umat Muslim juga akan memiliki situs serupa yang akan dibangun di Kampung Gaar.
“Toleransi antarumat beragama harus terus dijaga karena di Papua, agama disebut keluarga. Dalam satu rumah, bisa terdapat penganut Islam dan Kristen. Ini yang kami sebut sebagai agama keluarga, dan hal ini perlu kita jaga serta lestarikan secara turun temurun,” pesannya.
Ia meminta agar sejarah bagi generasi muda terus dijaga. Bauw mengingatkan kembali janji Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya yang telah disampaikan kepada masyarakat dalam seminar tersebut, agar segera direalisasikan.
“Sejarah adalah warisan yang harus diketahui oleh semua generasi. Kami berharap komitmen pemerintah dapat segera diwujudkan demi kemajuan dan keharmonisan masyarakat Papua,” pungkasnya. (ALW/ON).
