

Orideknews.com, Manokwari, – Provinsi Papua Barat telah menyelesaikan empat putaran pekan imunisasi polio (PIN Polio) dari Mei hingga November 2024.
Meskipun berhasil mencapai target di dua putaran awal, kendala waktu dan anggaran menghambat pencapaian target nasional di putaran selanjutnya.
Pengelola Program Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Hendrik Marisan, menjelaskan bahwa, dua putaran pertama difokuskan pada Vaksin Novel Oral Poliovirus Vaccine type 2 (nOPV2) untuk menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB).
Hendrik mengaku capaiannya sangat menggembirakan, dengan putaran pertama mencapai 100 persen dan putaran kedua mencapai 96 putaran dari target di tujuh kabupaten. Hanya Kabupaten Pegunungan Arfak yang tidak mencapai target, dengan angka cakupan 68 persen, sementara kabupaten lainnya melampaui 95 persen.
Namun, lanjut Hendrik pencapaian tersebut tidak berlanjut di putaran ketiga dan keempat yang menggunakan vaksin Bivalent Oral Poliovirus Vaccine (bOPV).
“Papua Barat hanya mencapai 15 persen cakupan, jauh di bawah target nasional,” ungkapnya.
Hendrik menjelaskan keterlambatan penyelesaian putaran pertama dan kedua (Mei-November) menjadi kendala utama. Waktu yang panjang tersebut membuat pelaksanaan putaran selanjutnya terhambat.
Selain itu, keterbatasan anggaran daerah juga menjadi faktor penghambat. Pelaksanaan empat putaran imunisasi membutuhkan sumber daya yang signifikan, dan anggaran yang tersedia dinilai tidak mencukupi.
Hendrik berharap ada evaluasi dan solusi agar program imunisasi polio di Papua Barat dapat berjalan lebih optimal dan mencapai target nasional di tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya. (ALW/ON).
