Orideknews.com, Manokwari, – Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Disnakertrans Papua Barat, Jandri Salakory membahas sejumlah isu penting bersama Rombongan DPD RI di kantornya belum lama ini.
Salah satu itu yang dibahas adalah terkait penyerapan tenaga kerja lokal, khususnya Orang Asli Papua (OAP), di perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Papua Barat.
Dimomen itu, Jandri Salakory menjelaskan saat ini, perusahaan-perusahaan masih banyak mengacu pada aturan nasional dalam rekrutmen karyawan.
Oleh karena itu, ia meminta Kementerian terkait melalui DPD RI Perwakilan Papua Barat untuk mendorong perusahaan-perusahaan agar memprioritaskan OAP dalam proses perekrutan.
Disnakertrans Provinsi Papua Barat, lanjut Jandri, memiliki pengawas ketenagakerjaan yang aktif melakukan pengawasan terkait hak-hak pekerja. Namun, kendala dalam penerapan prioritas tenaga kerja lokal, seperti di daerah seperti Kabupaten Teluk Bintuni.
Menurutnya, pemerintah daerah seharusnya lebih tegas dalam memberikan ruang bagi OAP dalam rekrutmen perusahaan yang beroperasi di wilayahnya.
“Disnakertrans Provinsi hanya menerima surat penerbitan akad, kami tidak memiliki kewenangan menahan atau membatalkan. Seharusnya daerah asal yang memproteksi,” terang Jandri.
Ia mengaku setiap perusahaan wajib melaporkan proses rekrutmen, termasuk kuota, jumlah, dan kualifikasi yang dibutuhkan, kepada pemerintah kabupaten setempat.
Jandri juga mengungkapkan keprihatinannya atas praktik perekrutan pekerja kasar, seperti cleaning service dan pekerjaan semi skill dari luar Papua Barat, padahal tenaga kerja lokal tersedia.
Meskipun hal ini telah dibahas dalam berbagai rapat dan lokakarya, perusahaan seringkali beralasan terkait disiplin kerja dan mentalitas oknum pekerja lokal yang dinilai kurang optimal.
“Ini membuat image yang kurang baik sehingga perusahaan mempertimbangkan itu, memang direkrut tapi belum maksimal dalam melaksanakan tugas, sudah diberikan ruang tetapi ada oknum yang kurang disiplin,” ungkap Jandri.
Ia menambahkan, alasan perusahaan enggan sepenuhnya mengandalkan tenaga kerja lokal karena masih minim mentalitas kerja sejumlah oknum. Jadri menilai perlu adanya upaya bersama untuk meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja lokal Papua Barat. (ALW/ON).