Orideknews.com, Manokwari, – Kesehatan merupakan salah satu aspek paling vital dalam kehidupan manusia yang berpengaruh langsung terhadap kualitas hidup dan produktivitas. Setiap tahun, pada tanggal 12 November, masyarakat Indonesia merayakan Hari Kesehatan Nasional (HKN) untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan.
Tahun ini, HKN yang ke-60 mengusung tema “Bergerak Bersama Sehat Bersama,” yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan.
Khususnya di Papua Barat, isu kesehatan menjadi sangat krusial mengingat berbagai tantangan dan kebutuhan khusus yang dihadapi, termasuk upaya eliminasi penyakit menular seperti malaria, tuberkulosis (TBC), dan HIV, serta peningkatan gizi anak-anak dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Melalui peringatan HKN tahun ini, masyarakat diingatkan akan tanggung jawab bersama dalam menjaga kesehatan, di mana setiap individu, keluarga, dan komunitas memiliki peran penting.
Papua Barat menghadapi tantangan kesehatan yang cukup kompleks, di mana berbagai masalah seperti penyakit menular dan tidak menular, kekurangan gizi, serta layanan kesehatan yang tidak merata menjadi isu utama.
Salah satu tantangan terbesar adalah pengendalian penyakit menular, terutama malaria dan TBC. Papua Barat memiliki prevalensi malaria yang tinggi, khususnya di daerah terpencil, sehingga sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk mengeliminasi penyakit ini melalui program pencegahan dan pengobatan yang efektif.
Selain malaria, TBC juga menjadi masalah kesehatan publik yang signifikan. Penyakit ini dapat berakibat fatal jika tidak diobati dengan tepat. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan deteksi dini, pengobatan yang tepat, dan kepatuhan terhadap pengobatan TBC harus menjadi prioritas.
Edukasi masyarakat mengenai pencegahan dan pengendalian penyebaran TBC juga sangat diperlukan untuk menekan angka kejadian dan kematian akibat penyakit ini.
Kesehatan remaja dan wanita hamil juga memerlukan perhatian khusus. Kesehatan reproduksi remaja sering kali terabaikan, meskipun mereka merupakan generasi penerus yang akan memainkan peran penting di masa depan.
Oleh karena itu, edukasi kesehatan reproduksi, akses terhadap layanan kesehatan, serta pencegahan penyakit menular seksual perlu ditingkatkan agar remaja dapat menjalani hidup yang sehat dan produktif.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Alwan Rimosan, menegaskan, kesehatan bukan hanya tanggung jawab petugas medis atau pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama masyarakat. Kesadaran akan pentingnya hidup sehat harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga.
Ia mengajak masyarakat untuk menerapkan pola makan bergizi, berolahraga bersama, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin sebagai langkah awal yang dapat diambil.
Menurutnya, Pendidikan kesehatan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Informasi yang akurat tentang pentingnya kesehatan, pencegahan penyakit, dan cara hidup sehat harus disampaikan melalui program-program edukasi yang melibatkan masyarakat.
Melalui pemahaman yang baik, diharapkan masyarakat dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan.
Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat juga sangat penting. Pemerintah perlu menyediakan akses layanan kesehatan yang memadai, sementara sektor swasta dapat berkontribusi melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Masyarakat juga harus aktif dalam kegiatan kesehatan, seperti bersih-bersih lingkungan, senam bersama, dan kampanye kesehatan. Semua ini merupakan upaya kolektif untuk menciptakan lingkungan yang sehat.
Dalam merespon tantangan kesehatan, pemerintah daerah telah menetapkan beberapa prioritas program kesehatan, salah satunya adalah program eliminasi malaria. Program ini mencakup penyediaan akses terhadap pengobatan yang efektif, distribusi kelambu insektisida, dan kampanye kesadaran untuk mencegah penularan malaria.
Pengendalian TBC juga menjadi prioritas utama dengan meningkatkan layanan kesehatan bagi penderita dan edukasi tentang gejala serta langkah-langkah pencegahan.
Selain itu, kesehatan ibu dan anak juga menjadi fokus utama dalam program kesehatan di Papua Barat. Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan maternal dan neonatal, serta gizi anak-anak, sangat penting untuk mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Pemanfaatan media sosial juga menjadi alat efektif untuk menyebarkan informasi kesehatan dengan cepat dan mudah.
“Diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan tergerak untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menjaga kesehatan mereka. Dengan bergerak bersama, kita dapat menciptakan komunitas yang lebih sehat dan mampu menghadapi tantangan kesehatan di Provinsi Papua Barat,” tutupnya. (ALW/ON).