Orideknews.com, Teluk Bintuni, – Kepala Kampung Weriagar Utara, Yan Roberth Braweri, menegaskan komitmennya untuk mendukung upaya eliminasi malaria di kampungnya dengan merencanakan penambahan honor untuk para kader malaria pada tahun 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan di hadapan Tim Eliminasi Malaria Provinsi Papua Barat dalam sebuah pertemuan yang berlangsung pada tanggal 30 November 2024.
Komitmen ini merupakan langkah signifikan untuk memperkuat peran kader malaria yang selama ini menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit malaria di wilayah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Braweri mengungkapkan bahwa alokasi dana Kampung yang disiapkan akan difokuskan untuk meningkatkan insentif bagi para kader malaria.
“Kami menyadari betapa pentingnya peran kader dalam mengedukasi masyarakat dan melakukan deteksi dini malaria. Dengan menambah honor mereka, kami berharap semangat dan kinerja kader akan semakin meningkat,” ujar Braweri.
Ia juga menyatakan bahwa pengendalian malaria adalah tanggung jawab bersama dan memerlukan keterlibatan aktif dari seluruh elemen masyarakat.
Senada dengan Braweri, Kepala Kampung Mogotira, Ferdika Kutanggas, juga menyatakan komitmennya untuk mendukung eliminasi malaria.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya akan menjalin kerjasama yang erat dengan Puskesmas Weriagar dalam rangka mencapai tujuan eliminasi malaria di Kabupaten Teluk Bintuni.
“Kami tidak hanya berfokus pada dukungan dana, tetapi juga akan memastikan bahwa program-program yang dilakukan oleh Puskesmas dapat diimplementasikan dengan baik di tingkat kampung,” ujarnya.
Kedua kepala kampung tersebut menekankan bahwa dukungan terhadap program eliminasi malaria tidak hanya sebatas pada aspek finansial.
Mereka juga berinisiatif untuk membuat peraturan kampung yang berkaitan dengan upaya pencegahan dan pengendalian malaria.
Hal ini menunjukkan keseriusan masyarakat dalam menangani masalah kesehatan masyarakat yang telah lama menjadi perhatian, khususnya di wilayah Papua Barat yang masih menghadapi tantangan besar dalam pengendalian penyakit malaria.
Pembuatan peraturan kampung ini meliputi berbagai aspek, termasuk edukasi masyarakat mengenai bahaya malaria, kegiatan penyuluhan kesehatan, dan pengaturan lingkungan yang bersih dan sehat.
Dengan adanya peraturan yang jelas, diharapkan seluruh warga dapat berpartisipasi aktif dalam program eliminasi malaria dan mendukung para kader yang bertugas di lapangan.
Sementara itu, Ketua Tim Eliminasi Malaria Provinsi Papua Barat, dr. Nurmawati mengapresiasi langkah-langkah konkret yang diambil oleh Kepala Kampung Weriagar Utara dan Mogotira.
dr Nurmawati menyatakan, dukungan dari pemerintah kampung adalah kunci keberhasilan dalam upaya eliminasi malaria.
“Kerja sama antara pemerintah kampung, Puskesmas, dan masyarakat adalah formula yang tepat untuk menangani masalah malaria. Kami berharap langkah-langkah ini dapat menjadi contoh bagi kampung-kampung lain di Papua Barat,” pungkasnya.
dr. Nurmawati menambahkan, komitmen dan dukungan yang kuat dari para kepala kampung, diharapkan upaya eliminasi malaria di Kabupaten Teluk Bintuni dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat. (ALW/ON)