Orideknews.com, Manokwari, – Pokja Papua Sehat BP3OKP RI Perwakilan Papua Barat, dr. Velix Duwit, menyerukan pentingnya perubahan mindset dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Papua, terutama bagi orang asli Papua.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan Koordinasi Pembinaan Wilayah (BINWIL) yang digelar oleh Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dalam kesempatan itu, dr. Duwit menekankan perlunya kejujuran dan keterbukaan dari hati nurani, serta penggunaan akal pikiran yang sehat dalam menilai kinerja pelayanan kesehatan yang telah dilaksanakan.
“Kita harus jujur, kita tahu bahwa kita belum bekerja secara maksimal untuk sasaran orang asli Papua,” ujarnya.
Ia mengkritik sistem administrasi yang saat ini diterapkan, yang dinilainya lebih fokus pada pencatatan laporan di atas kertas tanpa mempertimbangkan output dan outcome yang dihasilkan.
“Kita lebih banyak bekerja untuk memenuhi pertanggungjawaban di atas kertas, sementara hasil nyata yang seharusnya kita capai masih jauh dari harapan,” tuturnya.
dr. Duwit juga menyinggung mengenai opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang sering kali menjadi patokan dalam evaluasi kinerja.
“Jika kita berbicara tentang WTP, maka logikanya seharusnya tidak ada masalah stunting, usia harapan hidup meningkat, dan tidak ada isu mencolok di tanah Papua,” tuturnya.
Ia mengingatkan bahwa pertanggungjawaban atas pelayanan kesehatan yang diberikan merupakan beban yang berat.
“Kita selalu beribadah, baik Kristen, Muslim maupun agama lainnya, tetapi kita juga harus bertanya kepada diri sendiri, apa pertanggungjawaban kita kepada Sang Maha Kuasa?” tegas dr. Duwit saat menyampaikan materi.
Lebih lanjut, ia mengkritik pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak fungsional.
“Kita sering membangun fisik di mana-mana, tetapi banyak yang menjadi ‘rumah hantu’. Mari kita hitung berapa banyak fasilitas yang telah dibangun tetapi tidak dapat berfungsi dengan baik,” ungkapnya.
dr. Duwit mengingatkan pemerintah daerah untuk lebih berhati-hati dalam pembangunan fasilitas kesehatan, agar tidak berujung pada kesulitan dalam pengoperasian.
“Dari sisi manajemen, kita harus mampu menjalankan fungsi pelayanan dengan baik,” tutupnya.
Ia mengajak pemda Provinsi maupun kabupaten memperbaiki kinerja pelayanan kesehatan di Papua Barat, dan memastikan bahwa setiap fasilitas yang dibangun dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. (ALW/ON)