Orideknews.com, MANOKWARI, -Memulai pembelajaran tahun akademik 2024/2025, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari kukuhkan 155 mahasiswa baru dalam rangka membangun komitmen untuk menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian tangguh, rabu (17/09/24).
Hal tersebut disampaikan oleh direktur Polbangtan Manokwari, O’eng Anwarudin dalam sambutannya agar mahasiswa sebagai insan pertanian masa depan mampu bergerak bersama menopang pembangunan pertanian dalam hal ini mendukung seluruh program utama Kementerian Pertanian (Kementan).
“Mahasiswa baru yang dikukuhkan hari ini terdiri dari 45 orang program studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan (PPB), 46 orang program studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (PPKH) serta 64 orang Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan (TPTP), 30 diantaranya merupakan mahasiswa dengan beasiswa dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit,”
Selain itu, Polbangtan Manokwari juga menerima mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) tahun ini dengan kuota 30 mahasiswa.
Lebih lanjut, Oeng menyebutkan bahwa tahun ini beragam mahasiswa baru diterima dari berbagai daerah antara lain dari Aceh, Medan, Jambi, Jawa, Kalimantan, NTT hingga Papua dipertemukan dalam semangat membangun pertanian masa depan.
Berlangsung di Auditorium Polbangtan Manokwari, Oeng mengingatkan agar mahasiswa yang telah dikukuhkan mampu mengembang amanat dengan belajar bersungguh sungguh hingga mampu menjadi lulusan yang dapat memberikan kontribusi dalam sektor pertanian.
Setiap Lulusan akan ditempa untuk menjadi lulusan job creator dan job seeker agar mampu terserap di dunia kerja maupun membuka lapangan pekerjaan.
Hal tersebut tentu sejalan dengan harapan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman bahwa Polbangtan merupakan pendidikan tinggi vokasi yang memiliki peran strategis dan berada di garda terdepan dalam mendidik generasi milenial menjadi tenaga-tenaga terampil, professional, dan berdaya kompetitif tinggi yang akan meningkatkan daya saing bangsa.
“Kami yakin Polbangtan bisa cetak petani milenial. Mari kita jaga kampus ini sebagai pencetak generasi pertanian modern dan milenial,” seru Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti pernah menyampaikan bahwa pertanian membutuhkan dukungan dari kalangan milenial untuk menciptakan lapangan kerja.
“Saat ini angka petani milenial di tanah Papua masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan petani milenial di seluruh Indonesia sehingga kita harus terus berupaya mendorong munculnya petani milenial yang tangguh,” ungkap Santi.
“Hadirnya petani milenial yang tangguh akan menjawab tantangan regenerasi petani yang ada di Indonesia. Kuliah di Polbangtan Manokwari tentu diharapkan mampu melahirkan petani milenial Papua,” ujarnya. (MRN/RR/ON).