JAKARTA, (9/8) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melantik sejumlah pejabat eselon I sebagai penyegaran organisasi untuk meningkatkan kinerja di tengah darurat pangan yang melanda seluruh dunia. “Ini ada krisis pangan dunia dan krisis emisi yang harus kita waspadai. Ini mungkin yang paling berat, tetapi sesungguhnya kita tidak boleh menyerah dan harus melakukan yang terbaik,” ujar Mentan di Auditorium Utama Kementan, Jumat, 9 Agustus 2024.
Sebagai Informasi, mereka yang dilantik di antaranya Andi Nur Alamsyah sebagai Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Yudi Sastro sebagai Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Agung Suganda sebagai Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Idha Widi Arsanti sebagai Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP),
Keempat pejabat tersebut menggantikan pejabat sebelumnya yakni Ali Jamil yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur Pertanian, Suwandi sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Investasi Pertanian, Prihasto Setyanto sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Lingkungan Pertanian dan Nasrullah sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Kementan.
Sementara itu, pejabat pelaksana harian atau Plt Sekretaris Jenderal dijabat Ali Jamil, Heru Tri Widarto sebagai Plt.Dirjen Perkebunan dan Taufiq Ratule sebagai Plt.Dirjen Hortikultura.
Mentan mengatakan, siapapun pejabat yang dilantik tugas utama yang harus dijalankan adalah meningkatkan produksi untuk memperkuat ketersediaan pangan dalam negeri. Saat ini, kata Mentan, masih ada kurang lebih 13 provinsi yang harus dijaga bersama untuk memperkuat pangan yang ada.
“Dimanapun kita berada, ingat pesanku, lakukan yang terbaik sebab kita masih ada beberapa provinsi yang menjadi target kita dalam peningkatan produksi. Saya minta bangun lebih pagi dan kerja secara ekstra,” katanya.
Mentan menambahkan saat ini waktu yang tepat bagi pejabat kementan dan juga pihal lain untuk sama-sama membangun kekompakan demi masa depan bangsa yang jauh lebih kuat. Dia ingin, Indonesia mampu melewati tantangan el nino dan keluar dengan wujud swasembada atau lumbung pangan dunia.
“Kita harus bergandengan tangan dan bekerja untuk mencapai swasembada pangan dalam waktu tiga tahun ke depan. Ini bukanlah tugas yang mudah, namun tanpa dukungan Bapak-Ibu semua, kita tidak akan berhasil,” jelasnya. (RR/ON)