Orideknews.com, Manokwari, – Gelaran seleksi Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Provinsi Papua Barat 27-30 Mei 2024 di Manokwari resmi ditutup Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Abdul Fatah.
FLS2N merupakan kegiatan rutin Badan Pengembangan Talenta Indonesia Kemedikbud Ristek RI. Kegiatan ini melalui seleksi ditingkat kabupaten, provinsi hingga tingkat nasional.
Menurut Fatah, seleksi tingkat nasional yang akan diambil adalah 10 besar. Pembiayaannya sebagian dari Kemendikbud Ristek. Selain itu ada sharing dana antara Provinsi maupun kabupaten.
“Ada pendampingan dari sekolah dan Dinas, itu membutuhkan anggaran oleh karena itu, Kabupaten melalui Dinas dapat mengalokasikan anggaran cukup agar kegiatan ini lebih bisa maksimal,” jelas Fatah.
Ia menilai, FLS2N memberikan sesuatu manfaat yang besar terhadap daerah, baik kabupaten, provinsi dan bahkan ke tingkat nasional.
“Dengan ajang lomba seni begini berarti mengangkat seni dan budaya kita, mempertahankan budaya kita baik itu budaya daerah Papua sendiri maupun budaya nasional,” terangnya.
“Kita lihat bagaimana anak-anak punya apresiasi terhadap kegiatan lomba semacam ini, tentunya mendorong anak-anak ini supaya agar bisa berkompetisi di dalam lomba khususnya di bidang seni. Anak-anak dibiasakan untuk lebih kreatif, membangun kreatifitas di dalam melakukan kegiatan semacam ini. Seni ini perlu kreatifitas,” ungkap Fatah lagi.
Selain itu, FLS2N lanjut Fatah merupakan satu upaya dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan para pelajar.
“Dengan adanya lomba semacam ini berkomunikasi bisa lebih dekat sehingga bisa memberikan suatu kontribusi bagi kabupaten di Papua Barat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Rustamaji menyampaikan, peserta lolos seleksi Provinsi akan mengikuti ajang nasional ini secara daring, setelah itu akan dipilih dan dinilai. 10 besar akan dipanggil ke Jakarta.
Menurutnya, pelaksanaan seleksi nasional FLS2N diagendakan pada September 2024 mendatang, sehingga para peserta lolos seleksi Provinsi diharapkan mematangkan diri.
“Jadi semua provinsi kita dipanggil pada tingkat nasional, kalau masuk 10 besar untuk lomba lagi secara luring,” kata Rustamaji.
Peserta FLS2N diminta menyiapkan diri tidak hanya melalui pendamping, namun memanfaatkan teknologi untuk belajar mata lomba yang akan dilakukan seleksi.
“Kita tidak mengharapkan pendamping saja, bisa buka Youtube maupun platform media sosila pembelajaran lain,” ujarnya.
Rustamaji mengaku, selain pendamping, Dinas Pendidikan tingkat kabupaten ikut terlibat dalam menggodok kemampuan para pelajar lolos seleksi FLS2N.
“Kita Provinsi juga akan ikut mendampingi dan mensupport para pelajar untuj menuju seleksi selanjutnya. Kita optimis dan yakin anak-anak kita pasti masuk 10 besar,” tambahnya.
Untuk diketahui, kegiatan FLS2N ini terdiri dari beberapa jenis lomba yakni Cipta Lagu, Film Pendek, Kriya, Tari Kreasi, Menulis Cerita Pendek, Jurnalistik, Fotografi, Komik Digital dan Desain Poster.
Kabupaten Fakfak menjadi juara umum untuk sejumlah lomba, simak selengkapnya.
– Cipta Lagu, SMA YPPK Don Bosco Fakfak (juara I)
– Film Pendek, SMA YPPK Don Bosco Fakfak (juara I)
– Kriya, SMA YPPK Don Bosco Fakfak (juara I)
– Menyanyi Solo Putri, SMA YPPK Don Bosco Fakfak (juara III)
– Menyanyi Solo Putra, SMA YPPK Don Bosco Fakfak (juara II)
– Monolog, SMA YPPK Don Bosco Fakfak (juara I)
– Tari Kreasi, SMA YPPK Don Bosco Fakfak (juara I)
– Baca Puisi, Man Fakfak (juara I)
– Cipta Puisi, SMA YPPK Don Bosco Fakfak (juara II)
– Menulis Cerpen, SMA YPPK Don Bosco Fakfak (juara II)
– Jurnalistik, SMA YPPK Don Bosco Fakfak (juara I)
– Fotografi, Man Fakfak (juara I)
– Komik Digital, SMA YPPK Don Bosco Fakfak (juara I). (ALW/ON).