OridekNews.com, Tambrauw, – Musyawarah Adat (Musdat) pembentukan Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw (Lemata) resmi dibuka pada, Kamis (19/1/23) di Kampung Ibe, Distrik Fef Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya.
Musdat pembentukan Lemata ini, resmi dibuka oleh staf khusus Presiden urusan Papua, Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia dengan manabuh tifa.
Paulinus Vincent Baru, Ketua panitia Musdat Pembentukan Lemata dalam laporannya mengatakan, tujuan utama dibentukknya Lemata untuk memberikan ruang kepada kepala-kepala suku, ketua LMA, dan pemerintah di Tambrauw untuk membahas pembangunan ke depan.
“Pembentukan Lemata sebagai rumah bersama, rumah koordinasi untuk para kepala suku, para tua-tua adat bertemu, berbincang mendiskusikan kepentingan masyarakat adat bergandeng tangan dengan pemerintah kabupaten Tambrauw,” ucapnya.
Paulinus mengibaratkan, Lemata ibarat ruang tamu disebuah rumah yang mempertemukan kamar Ireres, kamar Abun, kamar Mpur dan suku Meyah untuk duduk bicara bagaimana kabupaten Tambrauw. Ini tujuan utama pembentukan lembaga ini lahir.
Dikatakan juga bahwa, hampir 14 tahun ini kabupaten Tambrauw terbentuk, belum pernah ada masyarakat adat Tambrauw, kepala-kepala suku duduk bersama berbicara terkait adat.
“Pertemuan ini untuk mendorong rumah koordinasi, jadi tidak menghilangkan suku dan LMA suku. Kepala suku otoritasnya lebih tinggi, rumah ini hanya forum koordinasi,” tegas Paulinus.
Julius Mirino Ketua LMA Karon mengajak untuk menjunjung tinggi hak dan kedaulatan di negeri konservasi. Agar ketentraman, kerukunan, kenyamanan di negeri ini dapat berjalan dengan baik.
Ketua DAP wilayah Doberai diwakili sekretariat DAP Doberai Zakarias Horota mengharapkan dapat menjadikan momentum kebangkitan masyarakat adat Tambrauw untuk menata diri agar tidak terlibas oleh pembangunan.
Pejabat sementara Sekda Kabupaten Tambrauw Muhammad Zein Hayatudin juga menyambut dan mendukung terselenggaranya Musdat pembentukan Lemata.
Asisten I Setda Papua Barat Daya membacakan sambutan Pj. Gubernur Papua Barat Daya berharap, dengan adanya Musdat pembentukan Lemata dapat melahirkan pokok pikiran yang dapat membantu pemerintah sebagai mitra masyarakat adat di Tambrauw.
Stafsus Presiden urusan Papua, Febiola Ohee dalam sambutannya mengatakan, sebagai perempuan Papua akan memperjuangkan aspirasi masyarakat adat Tambrauw ke pemerintah pusat, agar masyarakat adat di Tambrauw dapat segera memiliki rumah adat sebagai rumah koordinasi bagi para suku dan LMA. (ALW/ON)