OridekNews.com, MANOKWARI, – Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (Hakli) Provinsi Papua Barat melalui dukungan dana Unicef, menggandeng Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat menggelar Pertemuan Persiapan Koordinasi Integrasi Program Imunisasi untuk Peningkatan Cakupan Imunisasi Provinsi Papua Barat tahun 2022, di salah satu hotel di Manokwari.
Kegiatan yang dibuka kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parrorongan itu, bertujuan meningkatkan kapasitas serta memperkuat Imunisasi Rutin melalui dukungan sisi suplai program imunisasi terutama dalam situasi Pandemi Covid-19 dengan Pemerintah dan Mitra di tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan.
Selain itu juga, guna mengetahui bentuk kegiatan atau aktivitas yang dapat dilakukan integrasi dan menentukan mekanisme yang akan dilakukan dengan Integrasi Program Imunisasi lintas program.
Dikesempatan itu, Kadis Otto menyampaikan bahwa pelayanan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) terhambat akibat pandemi Covid-19. Sehingga setelah meredahnya wabah yang mendunia itu, menimbulkan pencapaian cakupan imunisasi semakin menjadi tantangan yang signifikan.
Dia melaporkan bahwa, Cakupan imunisasi telah mengalami penurunan selama beberapa dekade terakhir dan kesenjangan yang terlihat jelas.
Di Provinsi Papua Barat cakupan IDL per November 2022 di angka 57,5 persen, mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan cakupan IDL tahun 2020 yang mencapai 66,4 persen.
Kata Kadis Otto, selain itu, dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dilakukan sejak Mei-September dengan memberikan imunisasi tambahan (MR) dan imunisasi kejar (OPV, IPV, DPT-HB-HIB) Provinsi Papua Barat belum mencapai target.
Jika kondisi ini terus dibiarkan maka cakupan imunisasi rutin akan semakin menurun, sehingga kekebalan komunitas tidak terbentuk lagi dan pada akhirnya cakupan imunisasi yang rendah ini bisa mengakibatkan terjadinya KLB PD3I (Penyakit yang dapat di cegah dengan Imunisasi).
Oleh karena itu, perlu segera dilakukan intervensi meningkatkan kembali cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi dan anak-anak.
Lihat postingan ini di Instagram
“Kita berharap Imunisasi ini diberikan kepada semua kelompok sasaran, sehingga anak-anak kita, mereka juga bisa mempunyai kekebalan imunitas untuk melawan berbagai penyakit,” ungkap Otto.
Dia meminta petugas surveilans yang ada di Puskesmas memantau secara maksimal anak-anak di wilayah kerja masing-masing, jika menemui kasus segera ditindaklanjuti.
“Kalau ada misalkan campak, segera laporkan biar kita lakukan penanganan, demikian juga penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi harus segera dilaporkan,” terangnya.
Melalu pertemuan persiapan koordinasi itu, Otto meminta ada sinergitas yang dibangun sehingga cakupan dapat ditingkatkan.
“Misalkan bapa ibu guru di sekolah dan paud, jika ada anak-anak kita yang belum di vaksin segera melaporkan kepada kami petugas kesehatan, begitu juga ibu-ibu PKK, Dharmawanita, GOW dan semuanya, kalau ada kegiatan harus ada sinergitas,” pesan Otto.
Ditegaskan Otto bahwa Imunisasi adalah tanggung jawab bersama untuk melindungi anak-anak generasi penerus di Papua Barat. (ALW/ON).