Orideknews.com, MANOKWARI, – Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) nasional serentak akan digelar pada 15 Oktober – 14 November 2022 mendatang. Di Papua Barat dibutuhkan sebanyak 2000 lebih tenaga pendata.
Kepala BPS Papua Barat, Maritje Pattiwaellapia, SE.,M.Si menyampaikan data sangat penting untuk program perlindungan sosial, mengingat banyak program belum tepat sasaran, karena minim data masyarakat.
Menurut Maritje, saat ini pihaknya melakukan rekruitmen selama sebulan. Secara nasional, dana yang dibutuhkan untuk pedataan sebesar Rp3,3 Triliun.
Di Papua Barat kata Maritje, dibutuhkan anggaran yang cukup besar, sebab untuk mencapai daerah terpencil dibutuhkan transportasi udara.
“Kalau seperti di Bintuni kita mau ke Moskona Utara, untuk kesana kita harus carter pesawat biayanya sekitar Rp70 juta untuk sekali jalan, itu yang menyerap dana yang cukup tinggi,” jelasnya.
Setelah Rapat Teknis Nasional (Rateknas) pekan depan, pihaknya akan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Pemerintah Provinsi.
“Kita berharap bapak Gubernur Papua Barat akan hadir dan memberi arahan kepada kita semua terutama para Bupati Walikota, para kepala Distrik, Kampung untuk mensukseskan kegiatan ini, karena mereka tokoh-tokoh penting dibawah (Distrik dan Kampung.red). Jika ada masyarakat yang menolak mereka bisa fasilitasi,” jelas Marijte.
Dikatakannya, semua masyarakat harus terdata, sehingga jika ada program sosial dari pusat ke daerah, akan tersalurkan dan tepat sasaran ke masyarakat.
“Jangan sampai ada program-program perlindungan sosial, masyarakat ribut karena tidak ada datanya,” tambah Maritje. (ALW/ON).