OridekNews.com, MANOKWARI, – Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga bersama PJU Polda Barat mengajak insan pers di Kabupaten Manokwari nonton bareng (nobar) Film Sayap-sayap Patah besutan Rudi Soedjarwo di bioskop XXI Manokwari, Selasa, (30/8/22).
Usai menyaksikan Film produksi Denny Siregar itu, Kapolda mengaku Densus 88 dalam menangani terorisme memiliki tugas yang begitu berat dan tidak boleh kendor.
Menurut Kapolda, film yang dibintangi Nicholas Saputra dan Ariel Tatum itu menggambarkan bahwa dalam pekerjaan seorang Polisi ada hal-hal yang menjadi rahasia institusi sehingga tidak semua hal boleh disampaikan di keluarga.
“Seorang suami-istri yang adalah Polisi tidak bisa menceritakan bagaimana kesulitan dan bagaimana hal-hal yang dialami ditugas, sementara tugas di rumah tangga juga harus diperjuangkan. Itu pesan yang begitu mendalam,” ungkap Kapolda.
Makna film itu sebut Kapolda, dapat diresapi keluarga besar Polri dalam memahami tugas-tugas institusi.
“Masyarakat juga bisa memahami bahwa Polisi itu dilema, satu kaki kirinya akan masuk ke kematian, kaki kanannya masuk ke prestasi. Kalau mereka tidak memainkan dengan baik, maka kematian yang muncul. Begitu juga sebaliknya kalau mereka memainkan dengan baik, teratur, teliti maka prestasi yang muncul,” jelas Kapolda.
Untuk mencapai semua itu, butuh latihan konsentrasi persiapan-persiapan dan peralatan yang harus mendukung. Bagian itu kata Kapolda, harus diketahui dan memberikan pelajaran bagi masyarakat.
Untuk diketahui, film Sayap Sayap Patah terinspirasi dari kisah nyata yang berlatar belakang kerusuhan di Mako Brimob Polri empat tahun silam.
Dalam peristiwa tahun 2018 tersebut, lima orang Polisi harus kehilangan nyawa akibat ulah napi terorisme. (ALW/ON).