Orideknews.com, MANOKWARI, – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Papua Barat menangkap peluang promosi pariwisata dan budaya pada ivent internasional G-20 di Bali, 15-16 November 2022 mendatang.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Papua Barat, Ruland Sarwom mengaku untuk mensukseskan agenda tersebut perlu ada kolaborasi dengan dinas lainnya. Terutama, untuk mempromosikan pariwisata dan budaya yang ada di Papua Barat.
“Bicara pariwisata dan budaya tidak bisa dipisahkan satu dan lainnya, ini berkaitan satu sama lain kalau budaya digalakkan pasti pariwisata juga mengundang wisatawan datang begitu,” ungkap Sarwom kepada wartawan di kantornya, Rabu, (24/8/22) sore tadi.
Menurut dia, dengan adanya kebijakan Pj Gubernur Papua Barat, Sarwom mengaku pihaknya harus membaca peluang yang ada terutama pada momen G-20 nanti.
Sarwom menegaskan, Disparbud tidak bisa berjalan sendiri, sehingga ada beberapa OPD yang bersama kolaborasi mempromosikan pariwisata dan budaya, secara khusus di Papua Barat.
Dirinya menyebut, di Papua Barat potensi pariwisata bukan hanya Papua Barat. Ada banyak potensi yang belum diangkat seperti di Kaimana, Fakfak, Sorong Raya, dan Manokwari Raya.
Sarwom menjelaskan di 12 kabupaten 1 Kota di Papua Barat miliki karakteristik yang berbeda-beda baik budaya maupun potensi wisata.
“Banyak yang sudah ketahui tetapi banyak yang belum disentuh oleh pemerintah lewat dinas terkait untuk daerah tujuan wisata atau destinasi pariwisata di Papua Barat,” terangnya.
Mengingat waktu pelaksanaan G-20 hanya beberapa bulan kedepan, pihaknya terus melakukan persiapan guna mengantisipasi pelaksanaan G20, perintah Pj Gubernur Papua Barat, tambah Sarwom agar Papua Barat juga menampilkan potensi wisata maupun budaya yang ada.
“Rencana kami mengundang dinas pariwisata dan kebudayaan yang ada di kabupaten kota untuk kita Rakor sehari untuk membicarakan ini, potensi ini banyak tapi yang punya kabupaten dan kota. Kita perlu data, potensi yang mana yang belum kita angkat,” tutup Sarwom. (ALW/ON)