Orideknews.com, Papua, – Dalam mendukung program utama mencetak 2,5 juta petani milenial, Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak. Caranya dengan melakukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kapasitas petani di seluruh Indonesia termasuk di wilayah Papua.
“Upaya peningkatan kapasitas petani terus dilakukan, terutama dalam melakukan pengembangan usaha melalui akses KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan optimalisasi kegiatan agrobisnis secara berkelanjutan, khususnya untuk para petani milenial dalam rangka menumbuhkan jiwa kewirausahaan pertanian bagi petani milenial,” ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Mentan SYL berharap agar sektor pertanian di Papua bisa maju dan menjadi pendapatan utama yang mendukung ekonomi daerah. Sebab Papua memiliki potensi pertanian yang luar biasa.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, juga menyampaikan pentingnya peningkatan SDM.
“Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan-terobosan yang dibutuhkan pertanian,” ungkap Dedi.
Simon Sirene Sau yang merupakan salah satu alumni Polbangtan Manokwari yang kini menjadi Ketua Jurusan Agribisnis di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanah Miring di Kabupaten Merauke. Ia sukses meluncurkan program SMK berbasis industri, keunggulan wilayah dan technopark sebagai realisasi peningkatan mutu pendidikan yang mampu bersaing dengan dunia industri.
Menurutnya, pendidikan vokasi menjadi salah satu kunci terhadap cikal-bakal lahirnya petani milenial. Berbagai prestasi baik tingkat provinsi hingga tingkat nasional berhasil diraihnya berkat jiwa militannya dalam memajukan pertanian.
Simon selalu membekali kata-kata motivasi, “tanamkan kata tanya pada diri kita, kenapa orang lain bisa, saya tidak bisa. Saat ini tidak perlu tidur lagi, tidak perlu menunggu, jika ada kendala, jadikan itu sebagai motivasi. Di tangan generasi tani milenial, sudah tidak ada lagi anggapan petani itu susah. Bangun, kerja. Berkat pasti ada. Pisang yang ditanam kemudian diolah menjadi produk yang sama dengan industri memiliki daya tarik yang tinggi, disinilah peran pertanian sekarang”.
Simon hadir menjadi narasumber dalam kegiatan pelatihan kewirausahaan pertanian bagi petani milenial di SMA Entrepreneurship Chevalier Anasai (SMA ECA) Kabupaten Merauke.
Untuk diketahui, pada 6 – 8 Oktober 2021, Kementan melalui Pusat Pendidikan BPPSDMP dan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan Kabupaten Merauke bersama gerakan Papua Muda Inspiratif dan Yayasan Kitong Bisa mengadakan Pelatihan Kewirausahaan Petani Milenial di SMA ECA yang merupakan bagian dari program kerja Petani Milenial yang menerapkan Millennial Agriculture Project (MAP) dengan tujuan agar para petani muda tersebut nantinya bisa menjadi entrepreneurship.
“Mau jadi pemain atau penonton? Kalau mau jadi pemain, ayo bangun. Persaingan di luar sana berat. Papua ini luas, cukup banyak yang dapat dikelola. Kalau bukan sekarang kapan lagi. Sudah saatnya pertanian makin maju, mandiri, modern dengan berbekal jiwa wirausaha dari generasi tani milenial Papua,” kata Simon. (RR/ON)