Orideknews.com, MANOKWARI, – Yayasan EcoNusa memberikan dukungan melalui EcoNusa Covid-19 Response Expedition yang digelar selama 14 hari di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Melalui pers rilis yang diterima media ini, disebutkan ekspedisi tersebut dilakukan 13 orang yang terdiri dari Tim Penanganan Covid-19 EcoNusa, relawan kesehatan, relawan pertanian, dan tim dokumentasi, menggunakan kapal pinisi dan mendatangi kampung-kampung.
Kegiatan itu dilakukan yayasan EcoNusa, merespon pandemi COVID-19 yang sedang terjadi dan memiliki dampak buruk bagi Indonesia tak terkecuali Tanah Papua.
Project Leader EcoNusa Covid-19 Response Expedition, Cory Adriani Kapa, menilai, Tanah Papua khususnya Raja Ampat merupakan kawasan yang sebagian wilayahnya terdiri dari pesisir juga pulau-pulau kecil.
Dimana, masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan atau penyedia jasa ekowisata yang saat ini terdampak secara ekonomi. Di samping dampak kesehatan, pandemi Covid-19 juga memberikan dampak untuk sektor pariwisata dan pertanian.
Sehingga, EcoNusa Covid-19 Response Expedition yang dilakukan di 12 kampung Raja Ampat ini tidak hanya memberikan bantuan kesehatan seperti pemberian Alat Pelindung Diri (APD) dan penyuluhan protokol kesehatan, tapi juga memberikan penyuluhan pertanian organik dan peralatan pertanian untuk menunjang ketahanan pangan lokal selama masa pandemi. Dan juga bersama dengan Asosiasi Homestay Raja Ampat memberikan sosialisasi dan bantuan bagi ekowisata yang terdampak pandemi.
Melalui program itu, Cory berharap masyarakat dapat lebih memahami wabah Covid-19 dan cara melindungi diri dari paparan virus korona. Selain itu, program ini mendorong masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri tanpa harus keluar kampung yang memungkinkan masyarakat beresiko terpapar Covid-19.
“Selain memberikan penyuluhan kesehatan dan pertanian, EcoNusa Covid-19 Response Expedition juga memberikan beberapa bantuan yang dibutuhkan masyarakat seperti APD lengkap, benih, pupuk tanaman dan alat pertanian, atap daun sagu dan dinding ikat untuk pengelola homestay,” ungkap Cory.
Dia menjelaskan, perjalanan tim EcoNusa Covid-19 Response Expedition yang berakhir 25 September 2020 lalu telah mengunjungi 12 kampung di Raja Ampat yakni Arefi, Urbinasopen, Saprokren, Yenbuba, Sawinggrai, Arborek, Selpele, Mainyafun, Saukabu, Kalyam, Solol dan Amdui. Namun, Yayasan EcoNusa masih terus akan memberikan dukungan bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku.
“Dan bagi rekan-rekan yang ingin memberikan bantuan melalui Yayasan EcoNusa dapat dilakukan melalui https://kitabisa.com/campaign/bakudukungcegahcovid,” tambah Cory.
Salah satu pengelola ekowisata Kampung Sawinggrai Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, Mama Tabita, mengatakan bahwa mewujudkan ketahanan pangan dengan berkebun dan mencari ikan merupakan cara efektif untuk tetap bertahan dalam kondisi pandemi Covid-19 yang berdampak cukup besar bagi pengelola homestay.
“Pandemi ini merupakan momen dimana alam dapat beristirahat dari keramaian wisatawan dan dengan adanya bantuan dari tim EcoNusa Covid-19 Response Expedition berupa atap dan dinding, maka kami dapat membenahi 5 homestay kami,” tuturnya. (ALW/ON)