Orideknews.com, Manokwari, – Agriculture War Room atau AWR gagasan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengkoneksikan seluruh informasi dan data khususnya bidang pertanian yang bersumber langsung dari petani melalui Badan Penyuluhan Pertanian (BPP).
“AWR diharapkan menjadi jembatan informasi bagi pengambil kebijakan, dengan para petani dan penyuluh di lapangan,” sebut Menteri SYL.
Selain itu, AWR juga akan menjadi pusat kendali dan pemantauan secara langsung kondisi pertanaman dan potensi pertanian di seluruh wilayah di Indonesia.
Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, pendataan yang terkoneksi dengan AWR disiapkan melalui Program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani).
Transformasi BPP menjadi BPP Model KostraTani mengharuskan masing-masing BPP berbenah mengikuti kemajuan teknologi 4.0.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menyebutkan, “Syarat utama BPP menjadi BPP Model Kostratani diantaranya ada listrik, ada komputer yang terkoneksi dengan jaringan internet.”
Persyaratan tersebut juga mampu terpenuhi hingga ke ujung timur Indonesia. Provinsi Papua Barat, Hingga Jum’at, 21 Agustus 2020 berdasarkan hasil pemantauan, telah terkoneksi 15 BPP ke AWR.
“Tidak mudah memang memperoleh sinyal yang stabil di Papua Barat ini, namun semangat para penyuluh dan juga keterlibatan seluruh civitas akademika Polbangtan Manokwari telah berhasil mengkoneksikan 15 BPP di Papua Barat,” sebut Penanggung Jawab (PJ) Supervisi Pembangunan Pertanian Papua Barat, drh. Purwanta,M.Kes
Setidaknya, selama proses yang ada, Purwanta telah menerapkan 5 Strategi Percepatan BPP Kostratani Terkoneksi AWR.
Pertama, secara rutin melakukan pelaporan jumlah BPP yang sudah terkoneksi dan yang belum terkoneksi dari AOR ke AWR Kementan; Mendorong Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan di Papua Barat untuk bersama-sama turun lapang ke BPP- BPP yang sudah di tetapkan.
Selain itu, mensosialisasikan per-tanggal 01 September 2020, sebelum ayam berkokok 3000 lebih BPP harus terkonek dengan AWR dimana Papua Barat sendiri memiliki 66 BPP.
Strategi selanjutnya, memantau secara rutin pelaporan utama ke BPP Kostrani agar data ter-update setiap minggunya. Terakhir, dilakukannya evaluasi pencapaian target BPP yang terkoneksi dengan AWR. (Nsd/RR/ON)