Orideknews.com, MANOKWARI, – Memasuki musim tanam (MT) 2 pada bulan Juni mendatang, petani Kampung Desay mulai melakukan tabur benih padi dengan menggunakan teknik persemaian baru, yaitu menggunakan Mulsa sebagai alas persemaian.
Lahan yang telah terlebih dahulu dibajak, dibuat bedengan dan diberi mulsa sebagai alas yang di atasanya diberi tanah dengan ketinggian 2 cm. Hal ini bertujuan agar akar bibit tidak patah saat akan ditanam menggunakan mesin tanam.
“Kami menggunakan mulsa sebagai alas, yang diatasnya di kasih tanah setinggi 1 ruas jari jangan terlalu dangkal. Selanjutnya di tabur benih,” kata ketua Poktan Sri Makmur 1, Dasiwan.
“Benih saya rendam dahulu menggunakan air garam untuk menyeleksi benih yang baik serta menghilangkan jamur yang terdapat pada benih itu. Kemudian benih kami semai menggunakan mulsa. Yang kemudian akan di tanam menggunakan mesin transplenter,” sebut penyuluh swadaya pertanian di Kampung Desay tersebut.
Menurutnya, keuntungan menggunakan teknik itu dinilai lebih efesien serta memudahkan untuk dicabut saat akan di tanam menggunakan mesin dibanding menggunakan persemaian baki. Kata Dasiwan setelah siap tanam, tinggal dipotong dan di tumpuk.
Dasiwan menjelaskan, saat ini masih dalam bulan puasa. Sebagian petani memilih untuk menyemai benih padi pada pagi hari agar stamina petani tetap terjaga.
“Sesuai hasil kesepakat rapat antara poktan dan penyuluh setempat. Walau dalam kondisi pandemi covid-19. Musim tanam MT II di kampung Desay akan tetap dilaksanakan Serempak pada bulan Juni tahun 2020,” ungkap mahasiswa PKL II dan Pendampingan Pembangunan Kostrani, Igga Naintina.
Dia mengaku, walaupun saat ini pandemic covid-19 sedang melanda, namun petani akan terus menanam untuk mencukupi pangan.(RR/ON)