Orideknews.com, MANOKWARI, – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian RI, Dedi Nursyamsi mengatakan, investasi pendidikan vokasi pertanialah, daya saing pertanian Indonesia bisa diharapkan di masa mendatang.
“Memang tidak mungkin memberikan beban masa depan Indonesia emas dengan kondisi SDM pertanian seperti saat ini untuk bersaing pada era pertanian 4.0,” ujar Dedi pada diskusi online penyiapan SDM Pembangunan Pertanian dan Peternakan Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045.
Dikatakannya, total SDM Pertanian Indonesia sebanyak 33,4 juta jiwa, dari jumlah itu hanya 2,7 juta yang berusia dibawah 39 tahun atau terkategori milenial dengan pendidikan yang lebih baik.
“Atau baru sekitar 8 persen, selebihnya SDM pertanian Indonesia adalah berusia tua dan berpendidikan rendah,” ungkap Dedi.
Sehingga, lanjutnya, kata kunci untuk membawa SDM Indonesia unggul pada era Indonesia Emas tahun 2045 adalah menciptakan pengusaha muda pertanian yang handal, mandiri, maju, modern dan professional.
Dia menjelaskan, untuk menciptakan wirausaha muda pertanian, Kementerian Pertanian menempuh jalur penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi pertanian.
“Kementan melakukan investasi pendidikan vokasi, pelatihan vokasi dan penyuluhan vokasi pertanian, serta perbaikan gizi masyarakat,” sebut Dedi.
Kementan, lanjut Dedi, membanguan Konstratani yang tersebar di seluruh kecamatan Indonesia untuk dijadikan Pusat Gerakan Penumbuhan Pengusaha Pertanian Milenial, selain fungsi pusat pembelajaran petani, pusat data dan informasi pertanian tingkat kecamatan.
Sementara itu, Dekan Sekolah Vokasi IPB Arif Daryanto menyatakan, saat ini Sekolah Vokasi Pertanian masih menjadi pilihan kedua atau pilihan lain bagi pelajar yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Kita harapkan pemerintah mensosialisasikan kepada pelajar Indonesia agar sekolah vokasi menjadi pilihan utama mereka yang melanjutkan jenjang Pendidikan yang lebih tinggi,” kata Arief Daryanto pada Diskusi Online Menyiapkan SDM Pembangunan Pertanian dan Peternakan Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045, Sabtu (9/5/2020) melalui virtual video conference. (RR/ON)