Orideknews.com, MANOKWARI, – Generasi Tani Milenial Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari kembali melakukan panen padi. Tak seperti biasa, proses pemanenan padi kali ini menggunakan combine harvester.
Mesin panen padi andalan Kementerian pertanian ini mampu melakukan 3 proses sekaligus. Mulai dari menuai, merontokkan, hingga menampi.
“Mahasiswa melakukan pemanenan dalam rangka praktikum sehingga kedepannya mereka dapat melakukan panen padi dengan menerapkan teknologi terkini,” kata Dosen Pengampuh matakuliah Budidaya Tanaman Pangan Berkelanjutan Polbangtan Manokwari, Ir. Carolina D. Mual, M.P.
Dikatakan Carolina, pemanenan berlangsung di lahan praktik Andai dengan mengunakan combine harvester pada, Jumat, (20/3), dari setengah hektare lahan yang ada, diperoleh gabah sebanyak 1,2 ton. Secara otomatis, tanaman padi yang sudah menguning akan terpotong dan disalurkan ke selinder.
Lanjut kata Carolina, dalam selinder gabah akan rontok dari tangkai dan batang, serta terjadi pemisahan antara gabah dan jerami. Pembersihan gabah kosong dan benda asing dapat dilakukan oleh alat ini.
“Polbangtan Manokwari yang merupakan Perguruan Tinggi Vokasi Bidang Pertanian di bawah naungan Kementerian Pertanian, membekali mahasiswanya dengan turun langsung kelapangan untuk melakukan panen padi milenial ini,” ujarnya.
Dia menjelaskan, serangkaian proses pemanenan dilakukan pengambilan foto ataupun video yang nantinya akan dijadikan bahan e-learning. Para calon petani milenial meski tidak terjun langsung ke lahan pratik, masih tetap dapat mempelajari bagaimana cara kerja mesin panen andalan tersebut.
Carolina menambahkan, akibat begitu cepatnya penyebaran Virus Corona, sehingga, Direktur Polbangtan Manokwari, drh. Purwanta, M.Kes mengeluarkan surat edaran sebagaimana yang telah diarahkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) untuk melakukan perkuliahan menggunakan blended learning. Sehingga proses pemanenan dilakukan oleh Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP), Nicolas Maeloa, S.ST. (RR/ON)