Demikian disampaikan Kepala BPBD Setda Papua Barat, Derek Ampnir langsung menyikapi adanya kerusakan hebat di pesisir pantai Utara, khususnya Pantai Wisata Kampung Sidey, Distrik Sidey, kabupaten Manokwari.
Menurut Derek, kerusakan pantai akibat abrasi memang harus ditangani dan dicegah, sebab bukan saja pantai Sidey, namun semua pesisir pantai di wilayah Papua Barat harus diperhatikan.
Untuk cara pencegahan adalah katanya dengan membuat Talud dan pemecah ombak sepanjang pantai tersebut, sehingga bisa melindungi pesisir pantai yang ada di Papua Barat, terutama wilayah pesisir yang rentang ombak.
Menurut dia, kalaupun terjadi musim ombak, maka warga yang tinggal sepanjang pesisir diminta tetap waspada.
“Bersyukur kalau sepanjang pantai Sidey tidak ditempati warga, namun kalau ditempat warga, maka akan terkena dampaknya. Oleh karenanya kita harus segera atasi dengan membuat Taluk dan pencegahan dengan pemecah ombak” ungkap Ampnir saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (28/1).
Derek Ampnir menambahkan, pihaknya akan langsung turun ke lokasi tersebut sehingga segera dilakukan pemetaan dan membuat program guna mengatasi abrasi akibat ganasnya ombak.
Informasi kerusakan pantai Sidey diutarakan oleh seorang warga Sidey, Martina. Ia mengaku sejak awal Januari 2020 sepanjang pantai Sidey rusak karena diterjang ombak.
Dia mengakui, di pantai Sidey sangat mempesona alamnya, sehingga banyak orang berwisata kesana, namun sekarang rusak. Kata dia, di awal pantai itu belum rusak sangat indah kalau dipandang, baik di laut, sepanjang bibir pantai yang dihiasi dengan pasir maupun ribuan pohon kelapa disepanjang pantai tersebut.
“Musim ombak jadi sepanjang pantai Sidey rusak akibat diantam ombak, sehingga pondok yang dibuat warga Sidey untuk tempat berlindung bagi wisatawan lokal rusak. Tampak juga pohon kelapa tumbang tak beraturan karena ganasnya ombak” kata Martina saat dijumpai di pasar Wosi Manokwari, Selasa kemarin. (EN/ON)