Orideknews.com, SORONG – Kepala Perwakilan SKK Migas Pamalu, A. Rinto Pudyantoro mengklaim telah mempekerjakan 1000 orang asli Papua pada proyek Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Menurutnya, salah satu aspek terpenting dalam proyek itu adalah keterlibatan masyarakat asli Papua sebagai tenaga kerja, yang mana juga sesuai penyampaian Dinas Tenaga Kerja provinsi Papua Barat bahwa terdapat sekitar 3.000 kesempatan kerja bagi masyarakat asli Papua selama masa konstruksi Tangguh Train 3, pada temu media di Manokwari pada tanggal 23 Februari 2018 lalu.
“Saat ini lebih dari 1.000 orang asli Papua yang berasal dari kampung-kampung sekitar Tangguh LNG, Kabupaten Sorong, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Fakfak telah dipekerjakan untuk proyek Tangguh Train 3.” Ucap Rinto. Kamis, (28/6/2018) pada acara ramah tamah SKK Migas wilayah Papua dan Maluku dan BP Indonesia dengan insan media di Kota Sorong.
Sesuai dengan prinsip-prinsip perekrutan proyek Tangguh Train 3, Kata Rinto, yang telah disetujui pemerintah, bahwa proses rekrutmen di tingkat kabupaten hanya dilakukan melalui Dinas Tenaga Kerja setempat. Hal itu tentu saja dilakukan dengan koordinasi bersama SKK Migas dan Tangguh LNG.
“Masih banyak kesempatan bagi masyarakat asli Papua untuk dapat bekerja di proyek Tangguh Train 3 oleh sebab itu, kami berharap dukungan penuh Dinas Tenaga Kerja, baik di tingkat kabupaten, kota dan provinsi dalam menjalankan proses perekrutan ini, agar masyarakat asli Papua sesuai dengan prioritas yang telah diatur di dalam UU No. 21 tahun 2001 mengenai Otonomi Khusus dan AMDAL proyek Tangguh Train 3 dapat terus menikmati manfaat dari kehadiran industri migas di Papua Barat.” Ujarnya melalui pesan elektronik yang diterima www.orideknews.com Kamis, (28/6/2018).
Proses komunikasi mengenai proses rekrutmen terus dilakukan. Hal tersebut, kata dia dimaksudkan agar masyarakat memahami bahwa prosedur rekrutmen dijalankan sesuai dengan aturan.
Selain itu, masyarakat juga butuh pemahaman yang baik agar terhindar dari kesalahpahaman, termasuk anggapan bahwa untuk bekerja di Proyek Tangguh Train 3, ada pungutan biaya dan pendaftarannya harus melalui SKK Migas.
Ia juga menegaskan anggapan adanya pungutan biaya dan pendaftarannya tidaklah benar dan pendaftarannya dilaksanakan melalui Dinas Tenaga Kerja.
Sebagai informasi pekerjaan konstruksi untuk proyek Tangguh Train 3 telah dimulai sejak bulan April tahun 2017. Proyek strategis nasional hulu migas ini diharapkan dapat selesai sesuai waktu yang ditargetkan. (Redaksi)