Orideknews.com, MANOKWARI – Pemuda Muslimin Indonesia, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Pemuda Khatolik berbagi takjil gratis di lampu merah Makalew dan lampu merah Wosi Haji Bauw. Senin, (11/06/2018).
Pembagian takjil tersebut dalam rangka membangun kebersamaan antar umat beragama di Bulan Suci Ramadhan 1439 H/2018 M.
Ketua Pemuda Muslimin Indonesia Papua Barat Halib Talib Ibrahim, mengatakan kegiatan pembagian takjil gratis dilakukan dengan tujuan bagaimana menyatukan dan memberikan gambaran kepada masyarakat tentang perbedaan bukanlah pilihan selaku umat manusia. Akan tetapi, merupakan sebuah anugerah yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Dalam kegiatan ini kami dari Pemuda Muslimin Indonesia Papua Barat mencoba menggandeng beberapa Organisasi Kepemudaan yang ada di Provinsi Papua Barat maupun ditingkat Kabupaten Manokwari diantaranya PMII, GMNI, PMKRI, GMKI dan Pemuda Katolik, dan Alhamdulillah kegiatan berjalan dengan lancar sesuai yang kami harapkan”. Tutur Halib.
Organisasi Kepemudaan (OKP) yang ikut bergabung dalam kegiatan tersebut dihimbau menjaga toleransi umat beragama di Papua Barat dan tidak terpengaruh dengan isu-isu mengenai masalah-masalah yang terjadi diluar sehingga, tidak mempengaruhi dan merusakan kebersamaan umat Bergama yang terjalin harmonis di Papua Barat. Tegas Halib, seraya berterima kasih kepada OKP yang telah berpartisipasi pada kegiatan tersebut.
Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Jefri, menyampaikan kebersamaan pada kegiatan yang dilakukan oleh Pemuda Muslimin Indonesia yang merangkul GMNI, PMKRI, GMKI, PMII dan Pemuda Katolik bukan hanya menjadi momen memperkenalkan diri tetapi ada dan hadir di tengah-tengah masyarakat.
“Terkait kebersamaan ini jangan sampai sebatas ini tetapi mari kita mencoba untuk melanjutkan karna perjalanan ini masih panjang, artinya masih ada kegiatan yang kita bisa join atau sama-sama kita lakukan kembali mungkin dari teman-teman pemuda katolik atau PMKRI yang melakukan kegiatan serupa kami bisa mengajak teman-teman untuk kita sama-sama jalan menjukan bahwa berbedaan itu bukan pilihan,” Ucapnya.
Apresiasi dari GMKI juga disampaikan Ketua GMKI, Charles disela-sela diskusi dan makan bersama usai kegiatan pembagian takjil. Ia mengungkapkan terima kasih kepada Pemuda Muslimin Papua Barat, karena momen tersebut menjadi kerinduan untuk menjawab persoalan bangsa. Tidak dilihat di Pusat saja, tetapi juga secara khusus di Papua.
Dimana, lanjut dia menjadi warna tersendiri bahwa melihat keragaman dan kebersamaan kadang, kata orang harus belajar dari Papua dan pada momen tersebut Pemuda Muslimin membuat suatu terobosan yang luar biasa.
“Jangan kita jadikan kegiatan sebagai suatu memen yang kemudian tidak ada memen selanjutnya langsung hilang komunikasi, tetapi komunikasi ini kita bangun terus dan sekaligus memberikan masukan. Mari kita tingkatkan komunikasi ini melalui sebulan sekali kita bertemu dan duduk diskusi bersama terkait perkembangan bangsa ini. Harap Jefri.
Ketua DPC GMNI Kabupaten Manokwari, Yosak Saroy menilai kegiatan pembagian takjil sangat luarbiasa dan merupakan bentuk menjaga persatuan dan kebersamaan walaupun GMNI belum mempunyai hubungan emosional dengan beberapa OKP.
“Penting sekali momen ini, karena merupakan sebuah silaturahim menyonsong hari lebaran dan menunjukan bahwa toleransi kita di Papua Barat kita sangat menghargai dengan kita hidup dalam kerukunan dan keramaan sampai hari ini. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini akan berlanjut kerena perubahan ini berawal dari pemuda,” Jelas Saroy.
Kemudian, Ketua PMKRI, Zakarias Willy kepada www.orideknews.com mengakui kegiatan itu pertama kali dilakukan oleh Pemuda Muslim Indonesia yang melibatkan OKP-OKP lain. Dari kegiatan tersebut kata dia, jadi contoh untuk akan melakukan kegiatan-kegiatan besar lainya, sehingga bisa menyuarakan masalah-masalah kemanusiaan yang terjadi di Papua dan Papua Barat.
“Saya melihat bahwa banyak masalah yang terjadi di negeri ini tetapi jika kita mampu bersatu seperti ini untuk menyuarakan pasti berhasil. Mungkin dari kita duduk bersama seperti ini kita bisa menyatukan persepsi untuk menjawab hal apapun itu,” Cecar Zakarias.
Ketua PMII, Fadzrin juga menyampaikan apresiasi karena momen pada kegiatan pembagian takjil menjalin hubungan kebersamaan yang kuat karena menurutnya, mencari sebuah kehancuran itu cepat, tetapi ketika mencari sebuah kebersamaan, itu suatu hal yang memang sangat sulit.
“Hal itu dilihat dari beberapa persoalan yang belakang ini terjadi mungkin dengan kegiatan ini bisa menjadi suatu gambaran bahwa kita di Papua tidak seperti itu tetapi kita di Papua selalu menjunjung tinggi kebersamaan dalam perbedaan itu, ” Tutup Fadzrin.
Pantauan www.orideknews.com, pembagian takjil dilakukan didua titik. Seteah itu dilanjutkan dengan diskusi dan makan bersama di salah satu warung di Wosi yang diikuti dari seluruh OKP. (BAC/ON)