Orideknews.com, Manokwari- Sebagai petani orang asli Papua, yang baru memulai menanam padi masih membutuhkan pendampingan, agar petani lokal bisa meningkatkan hasil panen yang baik.
Hal itu pun diakui oleh bupati Manokwari Selatan, Markus Waran saat menghadiri panen raya di kampung Hamawi distrik Ransiki kabupaten Mansel beberapa waktu lalu.
Bupati meminta, agar petani lokal bisa menyumbang swasembada padi di daerah tersebut masih membutuhkan pendampingan dari akademisi yakni Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Manokwari yang diyakini memiliki SDM yang handal.
Waran mengatakan, para petani asli Papua jelas berbeda dengan para petani dari luar Papua, yang sudah sejak lama menggarap pertanian seperti kedelai, jagung dan padi.
“Sementara masyarakat asli Papua belum terbiasa menggarap pertanian dengan lahan besar seperti itu. Makanya, kami butuh pendampingan agar ke depan masyarakat Papua bisa menjadi petani sukses seperti petani dari daerah lain,” katanya.
Menanggapi permintaan bupati Mansel tersebut, Ketua STPP Manokwari, Dr. drh. Maya Purwanti, MS menyatakan siap membantu pemerintah setempat untuk melakukan pendampingan kepada petani asli di daerah tersebut.
“karena ini cetak sawah baru dan kelompok taninya juga baru, dan asli masyarakat Papua memang sangat butuh pendampingan oleh penyuluh pertanian sampai mereka terampil mengolah sawah, dari kami STPP Manokwari akan selalu siap untuk melakukan pembinaan dan pendampingan kepada petani lokal tersebut sampat terampil seperti yang di minta bapak bupati.” Ujarnya saat ditemui Orideknews.com pada Selasa (6/3/2018).
Maya memastikan, dalam pendampingan kepada petani lokal Ransiki itu akan melibatkan dosen dan mahasiswanya. “Untuk pendampingan nanti, selain dosen kita juga libatkan mahasiswa aktif semester 4,” ungkapnya.
Maya menambahkan, pendampingan kepada petani lokal itu nantinya dimulai dari cara menanam hingga perawatan tanaman padi, yang akan ditanam di lahan kering.
“Mulai dari cara menanam, menggunakan metode menanam seperti apa, hingga cara merawat tanaman, karena ini di lahan kering.” Imbuhnya.(RED/ON)