Orideknews.com, MANOKWARI- Resah bercampur putus asa, bingung dan tak tahu harus berbuat apa lagi. Perasaan itu yang menyelimuti para petani di Kampung Saironi Distrik Sidey ketika menyaksikan tanaman padi yang terserang gulma yang sulit dikendalikan.
Percetakan sawah padi seluas 50 hektare adalah salah satu program peningkatan produksi padi Kementerian Pertanian (Kementan) yakni pencetakan sawah baru yang dikerjakan oleh petani lokal Distrik Sidey.
Sekretaris Upaya khusus (Upsus) Papua Barat, Dr. drh. Maya Purwanti, MS saat dikonfirmasi Selasa (27/2) membenarkan hal tersebut. Dikatakan, tanaman padi varietas ciherang yang ditanam sistem tanam tabela (tabur benih langsung), diperkirakan akan panen pada bulan Mei mendatang.
“Percetakan sawah baru di Kampung Kaironi Distrik Sidey mengalami kendala dalam hal pertumbuhan gulma sehingga dikhawatirkan panen padi di daerah tersebut tidak optimal.” Ujarnya.
Maya menyebutkan, nama gulma yang meyerang padi sawah seluas 14 hektare dari 50 hektare itu memiliki ciri daun sempit, jenis gulma rumput dari genus cyperus.
“Ada 14 hektare sepanjang jalan Kaiori yang terserang gulma, ini baru diketahui Gulma jenis rumput genus cyperus, jenis gulma ini menurut petani setempat sulit dikendalikan.” Bebernya.
Maya yang juga sebagai Ketua STPP Manokwari mengungkapkan, harus ada upaya khusus penanganan gulma seperti perawatan secara intensif yang harus dilakukan, serta penambahan pengetahuan petani lokal tentang cara bercocok tanam sehingga diharapkan hasil yang didapat bisa optimal.
“Kalau ini dibiarkan, bisa saja padi bisa tidak optimal panen, karena terjadi perebutan unsur hara dengan gulma.” Tukasnya. (GAL/RED)