Orideknews.com, Manokwari, – Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Papua Barat mengimplementasikan Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dengan mengadakan Pelatihan Berbasis Masyarakat Kewirausahaan Kejuruan Pangkas Rambut.
Kegiatan ini diikuti oleh 25 pemuda pencari kerja di Kabupaten Manokwari dan resmi dibuka oleh Asisten 1 Setda Papua Barat, Melkias Werinussa, yang hadir mewakili Penjabat Gubernur Papua Barat.
Plt. Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Papua Barat, Jandri Salakory, menjelaskan bahwa, pelatihan ini difokuskan untuk pemuda orang asli Papua (OAP).
Dalam anggaran tahun 2024, Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja telah menganggarkan pelatihan barber shop, mengingat jenis usaha ini sedang tren dan menjadi kebutuhan masyarakat yang penting.
“Setiap hari, orang membutuhkan jasa pangkas rambut. Oleh karena itu, kami melihat peluang ini sangat baik, terutama dalam memberdayakan adik-adik OAP yang sedang mencari lapangan kerja,” ujar Jandri.
Menurutnya, pelatihan ini bertujuan untuk melatih peserta menjadi barber shop yang profesional, sehingga mereka tidak hanya dapat bergabung dengan usaha barber shop yang sudah ada, tetapi juga memiliki kesempatan untuk membuka usaha sendiri.
“Output yang diharapkan adalah peserta memiliki kapasitas dan kemampuan yang baik untuk menjadi barbershop yang berkualitas. Saya yakin adik-adik OAP memiliki kemampuan; bahkan tanpa peralatan mesin, mereka sudah bisa menghasilkan karya yang bagus dengan alat sederhana seperti sisir segitiga dan gunting. Apalagi jika kami latih dengan peralatan yang lebih modern, kualitas mereka pasti akan meningkat,” jelasnya.
Jandri juga menyatakan bahwa selain pelatihan kewirausahaan, pihaknya berencana untuk mengadakan pelatihan manajemen pada tahun depan.
“Tahun 2025, kami akan melakukan pelatihan berbasis masyarakat dengan fokus pada kejuruan dan kompetensi. Selain memberikan pelatihan, kami juga berkomitmen untuk memberikan alat dan mencari ruang usaha yang bisa diakses oleh peserta,” terangnya.
Ia menyebut kangkah ini diambil untuk menekan angka pengangguran terbuka di Provinsi Papua Barat. Melalui pelatihan berbasis masyarakat dan kompetensi, diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan membantu menurunkan angka pengangguran di Papua Barat.
“Tahun ini kami melaksanakan pelatihan di Kabupaten Manokwari, dan mungkin tahun depan akan dilanjutkan di kabupaten lainnya,” tutup Jandri. (ALW/ON).