Oridek News

Dinkes Papua Barat-Unicef Bersama Umat GPKAI Wilayah Mansel-Pegaf, Kolaborasi Tekan Capaian Imunisasi

OridekNews.com, Manokwari, – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat melalui dukungan Unicef perwakilan Papua Barat, menggelar Workshop Peningkatan Kapasitas bagi Tokoh Agama untuk pengaktifan dan kolaborasi layanan Imunisasi di kabupaten Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak tahun 2023.

Kegiatan yang digelar disalah satu hotel di Manokwari 14-16 Juni 2023 dihadiri Ketua Majelis Umum GPKAI, para Pendeta, Gembala dan hamba Tuhan GPKAI Wilayah Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak, Perwakilan Unicef Papua Barat, Perwakilan WHO Papua Barat, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Program Imunisasi Mansel dan Pegaf.

Kepala Bidang P2P Dinkes Papua Provinsi Barat, dr. Nurmawati dalam kesempatan itu menyampaikan, permasalahan yang terjadi saat ini adalah belum tercapai secara baik program kesehatan, khususnya dalam tugas Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten dan Puskesmas dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap penyakit berbahaya yang sesungguhnya dapat dicegah dengan imunisasi.

Dikatakannya, sebelum pandemi Covid-19, pelayanan imunisasi bisa dilaksanakan dengan baik oleh petugas setempat dan bisa diterima dengan baik oleh seluruh masyarakat.

Namun, lanjut dr. Nurmawati, dunia termasuk Papua Barat dilanda Pandemi Covid-19, terjadi kenaikan kasus campak, sehingga pelayanan imunisasi terganggu.

Selain itu, ada masalah lain juga yang menghambat pelayanan yakni penolakan masyarakat akibat menerima informasi yang salah terkait imunisasi. sehingga capaian sulit tercapai.

“Kita berharap setelah pertemuan ini, setelah komitmen kita bersama, semoga nanti tidak ketinggalan bisa menyamai prestasi maupun kinerja yang ada di kabupaten lainnya di Papua Barat,” ucap dr. Nurmawati.

Capaian imunisasi yang rendah sehingga terjadi kasus luarbiasa (KLB) campak, sehingga telah terjadi kematian, bahkan 3 orang anak telah meninggal di wilayah Pegaf dan Mansel.

“Masalah ini bisa dicegah dengan imunisasi karena ada vaksinnya, obat untuk bisa dicegah agar anak-anak tidak tertular dengan imunisasi,” ungkapnya.

“Kami sangat berharap untuk bapak Pendeta bisa membantu kami, untuk mendorong atau menggerakkan masyarakat untuk menuju pelayanan kesehatan agar mendapatkan imunisasi,” ujarnya lagi.

Menurut dr. Nurmawati menyadarkan masyarakat akan imunisasi memang pekerjaan yang sulit, tetapi jika ada kolaborasi bersama maka tujuan ataupun cita-cita yang diinginkan bisa diwujudkan bersama.

“Kami harapkan kolaborasi yang akan dimulai ini bisa membantu khususnya teman-teman kesehatan dalam memudahkan pelayanan kesehatan, kepada bayi, baduta, balita,anak sekolah dan wanita usia subur sesuai dengan target maupun capaian yang sudah ditetapkan pemerintah,” terang dr. Nurmawati.

Dia menegaskan, mencegah lebih baik, imunisasi kata dr. Nurmawati program yang tujuannya mencegah dari kasus-kasus kesakitan, kecacatan dan kematian. Program imunisasi merupakan program yang paling lama yang ada di Indonesia bahkan ada di dunia.

“Kami juga berterimakasih kepada tenaga kesehatan yang telah mengabdikan diri di daerah-daerah yang mungkin tidak terlalu diminati tenaga kesehatan lain,” tutupnya. (ALW/ON).